Network
PORTAL PURWOKERTO – Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi. Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara.
Itulah sebuat tweet yang dituliskan dalam laman akun Twitter Kenduri Cinta yang memberi kabar seorang penyair, Umbu Landu Paranggi, meninggal dunia pada Selasa dini hari.
Umbu Landu Paranggi merupakan seorang penyair era 1960-an yang disebutkan Cak Nun, panggilan akrab Emha Ainun Najib, sebagai seorang guru.
Baca Juga: Sunan Ampel, Sosok yang Punya Pengaruh Besar Dalam Dakwah Islam Nusantara
Penyair ini sering kali dikenal sebagai Presiden Malioboro setelah ia mengumpulkan para seniman, sastrawan, dan penyair dalam sebuah komunitas yang berlokasi di Malioboro Yogyakarta.
Kehidupannya jauh dari sorot kamera namun puisi-puisinya menggema di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Dalam Sehari, Bencana NTT Melumpuhkan Sendi Kehidupan, 41 Meninggal dan 27 Hilang
Karya-karyanya yang dikenal sederhana namun syarat makna diantaranya Seremoni, Aide Memoire, Apa Ada Angin di Jakarta, Solitude, Melodia dan banyak puisi lainnya.
Umbu Landu Paranggi merupakan penyair yang lahir di Sumba Timur pada 1943 dan menghabiskan hari tuanya di Bali. Ia meninggal dunia dalam usia 77 tahun.***
