PORTAL PURWOKERTO – Gerakan Islam Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah menggunakan metode hisab.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang dilansir dari Antara.
Selain menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriyah melalui hitung astronomi atau hisab, Muhammadiyah juga menentukan awal Ramadhan 1442 H melalui metode tersebut.
Baca Juga: Pegadaian Tutup Tanggal Berapa Lebaran 2021? Ini Informasinya
Haedar Nashir mengatakan jika penetapan awal puasa 2021 ini merujuk pada hasil hitung astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjiyah dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Berdasarkan hasil hisab, pada 12 April petang setelah matahari terbenam, posisi bulan baru (hilal) di Yogyakarta sudah terlihat dengan ketinggian di atas ufuk 3 derajad 44 menit 38 detik,” Haedar Nashir, seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Rabu, 10 Februari 2021.
Muhammadiyah mendasarkan penetapan 1 Ramadhan menggunakan hisab. Perhitungan hisab adalah kalkulasi akurat yang salah satunya digunakan untuk memetakan posisi matahari dan bulan.
Selain menetapkan awal puasa, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah jatuh pada Kamis tanggal 13 Mei 2021.
Editor: Hening Prihatini
Sumber: ANTARA