PORTAL PURWOKERTO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah besar karena telah dibohongi oleh anak buahnya.
Jenderal Andika marah terkait dengan insiden penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada Posramil Gome, Kabupaten Pucuk, Papua, pada akhir Januari 2022 lalu.
Pada insiden tersebut telah gugur 3 anggota TNI yang ditembaki oleh KKB, yakni Serda Rizal, Pratu Tupas Barazza, dan Pratu Rahman.
Jenderal TNI Andika Perkasa merasakan ada kejanggalan pada kronologi yang telah dipaparkan. Kebohongan yang dimaksud terkait dengan peristiwa yang dilaporkan komandan Kompi atau Danki kepada komandan Batalyon.
“Hasilnya berbohong, yang terjadi sebenarnya berbeda dengan yang dilaporkan. Dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si Danki dari komandan Batalyon,” tegas Andika seperti dikutip Portal Purwokerto dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada 18 Maret 2022.
Hal tersebut diungkapkannya saat melaksanakan rapat bersama dengan petinggi TNI lainnya. Rapat yang membahas mengenai pemeriksaan secar mendetail kronologi penyerangan yang dilakukan KKB terhadap Posramil Gome,Kabupaten Puncak, Papua.
Meski demikian, Andika membenarkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh KKB, namun Kompi tidak memperhitungkan dan cenderung menyepelekan pengamanan di pos tersebut.
“Iya betul, yang melakukan tindakan pembunuhan adalah KKB, tetapi ada peran juga, peran penggelaran yang dilakukan oleh komandan kompi dalam hal ini komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan, disepelekan,” jelasnya.