Merasakan Panas Terik Beberapa Hari Terakhir? Bukan Gelombang Panas! BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas

- 9 Mei 2022, 14:04 WIB
Ilustrasi Panas. Merasakan Panas Terik Beberapa Hari Terakhir Padahal Sudah Nyalakan Kipas Angin? Bukan Gelombang Panas! Ini Penjelasan BMKG
Ilustrasi Panas. Merasakan Panas Terik Beberapa Hari Terakhir Padahal Sudah Nyalakan Kipas Angin? Bukan Gelombang Panas! Ini Penjelasan BMKG /Renny T Hamzah/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Masyarakat mengeluhkan meningkatkan suhu panas pada akhir-akhir ini di sejumlah wilayah. Simak penjelasan BMKG terkait penyebab cuaca panas hari ini.

Tidak sedikit publik yang tetap merasakan panas meski sudah bersanding dengan kipas angin maupun air conditioner. Namun tetap saja hawa panas masih terasa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis pernyataan terkait dengan suhu panas terik yang dirasakan oleh sejumlah masyarakat ini.

Baca Juga: HOAKS! Artikel Menag Minta Dana Haji untuk IKN itu Fitnah, Ini Fakta Asli Dana Haji,

Deputi Bidang Meteorologi MBKG, Guswanto melalui rilis yang diterima Portal Purwokerto menyatakan jika ada beberapa faktor yang memicu suhu udara terik pada siang hari.

“Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, dimana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi,” ujarnya pada rilis tersebut.

Selain itu juga karena dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi. Sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

“Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas,” ujarnya.

Baca Juga: Cek Daftar Nama Jamaah Berhak Haji 2022 dari Kemenag Lengkap Seluruh Indonesia, Cukup Klik Link di Sini

Karena berdasarkan penjelasan dari WMO (World Meteorological Organization) gelombang panas atau dikenal dengan ‘Heatwave’ merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.

Di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C  atau lebih.

Selain itu fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Terik Beberapa Hari Ini Bukan Gelombang Panas, Begini yang Terjadi di Indonesia

Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 °C di Temindung Samarinda pada tahun 2018.

BMKG menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh. Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

“Bagi masyarakat yang masih dalam perjalanan balik Lebaran, jaga kondisi dan cukupi cairan tubuh, jangan sampai dehidrasi, kelelahan,” katanya.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah