Sementara itu, mendapat jawaban dari Singapura tidak membuat UAS patah arang. Bahkan dalam sebuah kesempatan melalui akun Instagramnya, UAS menjawab tuduhan tersebut dengan ajakan untuk bersedekah.
"Tak apa-apa tidak diterima di Singapura, karena dianggap ekstrimis, kita alihkan uang kita bersama UAS untuk manfaat masyarakat pedalaman Riau," tulis akun Instagram UstadzAbdulSomad_official yang bercentang biru.
UAS ditolak di Singapura ini dengan alasan ekstrimisme dan konflik bom bunuh diri Israel-Palestina juga disanggah UAS sebagai jawaban dari ulama terdahulu, bukan pendapatnya.
"Masalah martir bunuh diri, itu konteks di Palestina ketika tentara Palestina tidak berdaya, tidak mempunyai apapun untuk membalas serangan Israel. Dan itu bukan pendapat saya, saya hanya menjelaskan pendapat ulama," ujar UAS saat diwawancara dalam akun Youtube Refly Harun.***