Film G30S PKI dibuka dengan gambaran masyarakat saat itu ketika kondisi ekonomi merosot dan kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk.
Maklum ketika itu presiden pertama Republik Indonesia ini sudah berusia 64 tahun. Saat itu Soekarno terkenal dengan ideologinya Nasakom yaitu nasionalisme, agama dan komunisme.
Menurunnya kondisi Soekarno sebagai pendukung PKI untuk berkiprah di politik Indonesia menimbulkan kekhawatiran petinggi PKI seperti DN Aidit dan Syam Kamaruzaman.
Pasalnya, meskipun PKI merupakan salah satu partai besar, namun beberapa partai lainnya termasuk partai Islam Masyumi telah menyerukan pembubaran PKI sejak tahun 1957.
Dalam rangka menarik perhatian masyarakat, PKI menginisiasi sejumlah gerakan yang melibatkan masyarakat seperti SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra).
Saat itu PKI juga telah menyusup ke sejumlah posisi penting baik di pemerintahan maupun di angkatan bersenjata.
Namun gerakan PKI tetap ditentang oleh sejumlah jenderal Angkatan Darat. Melemahnya Presiden Soekarno karena kondisi kesehatannya dikhawatirkan akan merugikan PKI.
Dalam film G30S PKI, diketahui bahwa gerakan untuk mencoreng nama jenderal Angkatan darat dan rencana untuk kudeta terhadap pemerintahan yang sah telah terjadi beberapa bulan sebelum September 1965.