Pada 7 November 1945, Mayjen Mansergh menulis surat kepada Gubernur Jawa Timur yang kala itu adalah RA Soerjo.
Isi dari surat itu mengatakan bahwa gubernur sudah tidak bisa menguasai kota Surabaya. Soerjo membantah tuduhan yang dituangkan dalam surat balasannya pada 9 November 1945.
Namun, sekutu justru mengeluarkan ultimatum agar seluruh pimpinan dan orang-orang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat-tempat yang ditentukan. Batas waktu ultimatum adalah pada 10 November 1945 pukul 06.00.
Baca Juga: Penuh Makna! 15 Kata-kata Hari Pahlawan 2022 Singkat, Ucapan Hari Pahlawan 10 November 2022
Semakin marah, rakyat Surabaya lantas membuat pertahanan di dalam kota yang dikomandoi oleh Sungkono. Mereka mengundang seluruh unsur masyarakat untuk mempertahankan kota Surabaya dan menjaga kedaulatan Indonesia.
Bung Tomo menjadi salah satu tokoh yang turut berperan dalam peristiwa Pertempuran Surabaya.
Ia membakar semangat juang rakyat Surabaya melalui stasiun radio. Akhirnya, meletuslah pertempuran pada 10 November 1945.
Sebanyak 20 ribu rakyat Surabaya menjadi korban dan 150 ribu lainnya terpaksa meninggalkan kota tersebut.
Baca Juga: Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Tanggal 10 November 2022
Dari pihak Inggris, sebanyak 1.600 prajurit tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perangnya rusak hingga hancur.