Dan sebenarnya acara Race ini jika diluar bulan Ramadhan bisa dilakukan beberapa kali dalam seminggu, dan saat bulan suci Ramadhan intensitas biasanya akan meningkat.
Sedangkan dari sudut pandang seorang pelaku balap liar mengungkapkan bahwa Ramadhan Race ini adalah hobi.
"Ini seru dan salah satu hobi bagi saya," ungkap Nun**.
Sedangkan dihimpun Portal Purwokerto dari Antara, Satuan Lalu Lintas Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah menggencarkan patroli asmara subuh di sejumlah jalan raya yang ada di kota setempat untuk menekan terjadinya aksi Ramadhan Race ini.
Baca Juga: Kegunaan Sarung di Turki, Bukan untuk Sholat Jum'at Seperti di Indonesia, Tapi Sebenarnya Untuk Ini
Jadi, faktanya Ramadhan Race bukanlah suatu kegiatan legal yang memiliki standar keamanan tertentu.
Tak hanya itu, aktivitas balapan liar atau Ramadhan Race menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) lalu lintas.
Kasat Lantas Polresta Palangka Raya Kompol Feriza Winanda Lubis di Palangka Raya, Kamis mengatakan patroli asmara subuh tersebut tidak hanya Satlantas Polresta setempat saja melainkan juga dibantu Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalteng dengan mengecek sejumlah ruas jalan yang kerap dijadikan ajang Ramadhan Race.
Beberapa ruas jalan yang seringkali dijadikan aksi balapan liar atau Ramadhan Race oleh sekelompok anak remaja baik masih di bawah umur tersebut, di kawasan Yos Sudarso, G Obos, Ahmad Yani, Diponegoro, Adonis Samad, RTA Milono, Ir Soekarno, Mahir Mahar lingkar dalam dan Tjilik Riwut.