Network
PORTAL PURWOKERTO - Buntut munculnya Dirty Vote, empat orang dilaporkan yaitu sutradara Dandhy Dwi Laksono serta tiga ahli hukum yang terlibat yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Rilis pada 11 Februari 2024, film Dirty Vote apa masih ada di Youtube? Link nonton yang bisa download Dirty Vote Desain Kecurangan Pemilu 2024 cek disini. Kenapa saat masukkan kueri 'Dirty Vote' tidak langsung keluar filmnya? Mengapa yang muncul ulasan film? Link Dirty Vote apa dihapus atau kena shadow banned?
Perbedaan Dirty Vote dan Sexy Killers
Bagai deja vu, Dirty Vote mengulang munculnya film dokumenter sejenis pada lima tahun silam tepatnya 13 April 2019 yakni Sexy Killers yang juga disutradari Dandhy Dwi Laksono.
Sexy Killers menyoroti politik Indonesia yang berhubungan dengan industri pertambangan batu bara. Dalam film tersebut diungkap keberadaan oknum politik dan jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di balik kepemilikan tambang batu bara dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.
Disebut Killers karena tambang batu bara tersebut merusak lingkungan yang mengancam kesehatan jiwa manusia. Berlatar di Pulau Kalimantan, Bali, dan Jawa, film yang meraih penghargaan Ramon Magsaysay Award 2021 ini menggambarkan investasi batu bara yang merusak manusia.
Sementara dalam Dirty Vote menyoroti kecurangan dalam Pemilu 2024 dengan menyajikan berbagai kejadian yang telah diliput berbagai media kemudian merangkainya menjadi satu.
Film yang membawa tiga ahli hukum tata negara ini kemudian viral dan netizen menyebutnya sebagai film yang wajib ditonton sebelum melakukan pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.
