Penanganan Pandemi, Luhut: Big Data Informasi Kesehatan Harus Segera Rampung

- 4 November 2020, 21:45 WIB
Luhut Binsar Panjaitan
Luhut Binsar Panjaitan /setkab.go.id

 

PORTAL PURWOKERTO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar “big data" informasi kesehatan bisa terintegrasi dengan BPJS Kesehatan segera rampung.

Big data yang dikelola infrastrukturnya secara penuh oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes), terkait dengan upaya surveilans dan vaksin yang akan segera dilakukan.

“Big data dibutuhkan segera karena berhubungan erat dengan upaya surveilans dan vaksin yang akan segera kita lakukan. Terlebih lagi, kita akan membangun sistem untuk perbaikan manajemen data pasien di Indonesia yang terintegrasi,” kata Menko Luhut dikutip Portal Purwokerto dalam keterangan tertulis dilaman Instagramnya @Luhut Pandjaitan, Rabu 3 November 2020.

Baca Juga: Sudah Nyetatus PlayStation 5? Kamu juga Perlu Tahu Spesifikasi dan Harga PS 5

Hal tersebut di katakan Menko Luhut, karena sudah satu bulan lebih sejak ditugaskan Presiden untuk membantu penanganan Covid-19 dibeberapa provinsi, dia melihat adanya fragmentasi sistem informasi manajemen data yang tidak saling terintegrasi.

Sehingga menyebabkan ketidaksesuaian data antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah selama ini.

“Karena itulah kemarin saya duduk bersama jajaran Kemenkes, Tim gugus tugas Covid-19 dan Group Telkom untuk mengintegrasikan sistem manajemen informasi penanganan pandemi. Saya meminta group Telkom bekerjasama dengan Kemenkes untuk mengecek beberapa perbaikan manajemen data termasuk di dalamnya perbaikan data New All Records (NAR) terkait pencatatan hasil laboratorium orang yang dites PCR,” jelasnya.

Baca Juga: Vaksinasi Anti Corona Virus Akhir Desember, Luhut 9 Juta Vaksin Prioritas Zona Merah

Ini harus dilakukan segera karena berhubungan erat dengan upaya surveilans dan vaksin yang akan segera dilakukan. Terlebih lagi, pemerintah  akan membangun sistem untuk perbaikan manajemen data pasien di Indonesia yang terintegrasi.

Menko Luhut menyebutkan, integrasi manajemen kesehatan untuk penanganan Covid ini saya harap bisa selesai maksimal di bulan Desember. Dengan begini kita sedang mulai mewujudkan reformasi kesehatan di Indonesia, lewat integrasi manajemen data kesehatan berbasis teknologi informasi.

Baca Juga: Prediksi Warganet Soal Siapa Yang Jadi Mehan, Trump Atau Biden? Kok Bisa?

“Saya juga menyampaikan perhatian saya terkait target jumlah orang yang di tes Indonesia dan percepatan hasil tes Covid19 di teknologi informasi,” kata Luhut.

Target jumlah orang yang di tes Indonesia dan percepatan hasil tes Covid-19 di Indonesia yang saat ini masih diatas 48 jam.

Baca Juga: BPUM Rp 2,4 Juta dari eform.bri.co.id Sudah Masuk Rekening, Tapi Tak Kunjung Cair Karena Diblokir

Pemerintah akan terus mengejar standar acuan yang telah ditetapkan WHO meskipun secara kapasitas laboratorium sebenarnya Indonesia telah mampu memenuhi standar WHO, yaitu jumlah tes 1 orang berbanding 1,000 penduduk perminggu dengan positivity rate di bawah 54.

Oleh karena dia berharap integrasi sistem manajemen data penanganan COVID-19 yang sedang  dikembangkan bersama-sama ini bisa berjalan dengan efektif sehingga masyarakat akan mendapatkan informasi yang faktual terkait penanganan pandemi di Indonesia.

Baca Juga: Viral Video Ade Londok Melawak Diacuhkan Seniman Senior, Malih: Belajar Lawak Dulu Sebelum Manggung

Selain itu, dan pemerintah Indonesia akan punya sistem manajemen kesehatan yang saling terintegrasi dari hulu hingga hilir.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Kemenko Marves


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x