10 Fakta Sejarah Marie Thomas, Dokter Perempuan Spesialis Obgyn Pertama di Indonesia

17 Februari 2021, 06:31 WIB
dr. Marie Thomas dokter wanita pertama di Indonesia menjadi Doodle Goole hari ini di ulang tahunnya yang ke -125 /

PORTAL PURWOKERTO – Marie Thomas merupakan dokter perempuan pertama sekaligus dokter spesialis obgyn pertama di Indonesia.

Hari ini, Google memperingati hari ulang tahunnya yang ke-125 dengan menayangkannya di Google Doodle.

Google Doodle menampilkan ilustrasi Marie Thomas yang terlihat tengah menggendong seorang bayi dengan latar berwarna biru.

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah 10 fakta sejarah menarik tentang Marie Thomas yang jarang diketahui oleh banyak orang. Yuk, simak!

1. Anak dari keluarga militer

Marie lahir dari pasangan Adriaan Thomas dan Nicolica Maramis. Ayah Marie berkarir di militer, sehingga sepanjang masa kecilnya, keluarganya selalu berpindah-pindah domisili di seluruh penjuru Indonesia.

Hal ini juga membuat Marie mengenyam pendidikan awal di berbagai sekolah, seperti di Sulawesi dan Pulau Jawa.

Baca Juga: Google Peringati Hari Ulang Tahun ke-125 Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia

2. Merupakan anak asuh pahlawan nasional Maria Walanda Maramis

Semasa pertumbuhannya, Marie Thomas juga diasuh oleh Maria Josephine Catherine Maramis atau Maria Walanda Maramis yang juga merupakan seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan kemajuan kaum perempuan.

Marie tergabung dalam organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) yang didirikan oleh Maria. Berkat ini, Marie bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

3. Marie Thomas merupakan perempuan pertama yang lulus dari STOVIA

Marie mengenyam pendidikan tingginya di Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA) mulai dari tahun 1912. Kala itu, Marie merupakan satu-satunya murid perempuan di antara 200 murid laki-laki lainnya.

Baca Juga: 16 Januari Dalam Sejarah: Banjir Bandang Musnahkan Daratan Eropa Menjadi Pulau 659 Tahun Lalu

Marie lulus pada tahun 1922, menjadikannya dokter perempuan pertama di Indonesia.

4. Marie Thomas bersekolah dengan menggunakan beasiswa

Pada awalnya, STOVIA tidak menerima murid perempuan. Namun hal ini berubah ketika Aletta Jacobs, seorang dokter perempuan pertama di Belanda, datang mengunjungi Indonesia.

Ia menekan Gubernur Batavia kala itu, A.W.F. Idenburg supaya STOVIA membuka diri untuk murid perempuan.

Baca Juga: 13 Januari dalam Sejarah: Aksi Heroik Arland Williams di Kecelakaan Naas Pesawat FLA90

Pada saat itulah, Charlotte Jacobs, seorang apoteker pertama di Belanda yang juga merupakan saudara Aletta, mendirikan sebuah organisasi yang ditujukan untuk memberi beasiswa kepada murid perempuan agar bisa bersekolah di STOVIA.

Marie Thomas mendapatkannya dan dapat bersekolah di STOVIA, satu-satunya murid perempuan di antara 200 murid laki-laki.

5. Dokter spesialis obgyn pertama di Indonesia

Setelah kelulusannya, Marie berkarir sebagai dokter di berbagai rumah sakit di Indonesia, seperti di RSCM dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan di Jakarta.

Baca Juga: Saksi Sejarah, Berdiri Sejak Tahun 1800-an, Klenteng Lam Tjeng Kiong Cilacap Masih Bertahan Dengan Bentuk Asli

Dalam perjalanan karirnya, Marie pernah menjadi asisten dari Nicolaas Boerma, seorang dokter Belanda yang memiliki spesialisasi di bidang obstetri.

Dari sini kemudian Marie melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau obgyn.

6. Dokter pertama yang mendalami metode kontrasepsi modern di Indonesia

Kala itu, peran seorang dokter di Indonesia belumlah sepopuler sekarang. Orang-orang masih lebih banyak menggunakan jasa bidan, bahkan dukun bayi.

Baca Juga: Menguak Sejarah Tugu Kota Purwokerto, Hadiah dari Perdana Menteri Rusia dan Presiden Soekarno

Marie memiliki peran yang besar dalam memperkenalkan peran seorang dokter di Indonesia, khususnya di bidang obstetri dan ginekologi.

Marie juga menjadi salah satu dokter pertama yang memperkenalkan metode kontrasepsi modern di Indonesia.

7. Menikahi sesama dokter

Marie Thomas menikahi Mohammad Joesoef, seorang rekan dokter pada 16 Maret 1929. Mereka kemudian berpindah domisili ke Padang, Sumatera Barat, daerah asal Joesoef.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pemkot Semarang Mempersiapkan Museum Sejarah dengan Teknologi Imersif

Di Padang, Marie mendapatkan jabatan di Layanan Kesehatan Masyarakat (Dienst der Volksgezondheid atau DVG). Selang beberapa tahun kemudian, Marie dan Joesoef memutuskan untuk Kembali ke Jakarta, kala itu Batavia.

Pada akhrinya, Marie dan suaminya kembali ke Sumatera Barat. Kali ini mereka menetap di Fort de Kock, atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Bukittinggi.

8. Mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatra

Setelah kembali ke Bukittinggi pada tahun 1950, Marie mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatra. Sekolah ini juga merupakan sekolah kebidanan kedua di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Tahun 2021 Akan Jadi Sejarah Bagi Bangsa Indonesia, Ada Apa ya?

9. Satu organisasi dengan Sam Ratulangi

Saat berdiam di Jakarta, sebagai orang Minahasa, Marie Thomas ikut bergabung dalam organisasi Persatuan Minahasa.

Organisasi ini juga memiliki Sam Ratulangi, seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga berprofesi sebagai jurnalis, guru, dan politikus.

10. Meninggal karena perdarahan otak di usia 70 tahun

Kiprah Marie Thomas di dunia kesehatan dan pendidikan terhenti pada tahun 1966 ketika Marie meninggal karena terkena perdarahan otak secara tiba-tiba.

Baca Juga: Ini Sejarah Patung Jenderal Sudirman Bisa Berada di Jepang

Marie wafat pada usia 70 tahun, menyusul suaminya yang terlebih dulu berpulang pada tahun 1958.

Demikianlah 10 fakta sejarah seorang Marie Thomas, dokter perempuan pertama di Indonesia. Semoga menginspirasi.***

 

 

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler