PORTAL PURWOKERTO – Berikut sekilas penjelasan tentang sifat-sifat bunyi. Bagaimana bunyi dapat didengar telinga manusia dan makhluk hidup lainnya?
Apa saja media perambatan bunyi? Lalu, peredam bunyi merupakan suatu alat yang digunakan pada tempat atau alat seperti apa? Berikut sekilas tentang bunyi dan sifatnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bunyi merupakan apa itu yang terdengar atau ditangkap oleh telinga manusia.
Bunyi juga diartikan sebagai kesan pusat saraf sebagai akibat getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar yang terdengar oleh telinga karena getaran gendang telinga yang disebabkan perubahan tekanan udara.
Segala sesuatu yang bergetar dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi, berdasarkan buku Energi Disekitarku IPA Paket A Setara SD/MI Tingkatan II yang dipublikasikan oleh Kemendikbud.
Bunyi tidak dapat didengar jika tidak ada media untuk merambatkannya. Media perambatan bunyi bisa melalui benda padat, cair, maupun gas.
Bagaimana sifat-sifat bunyi? Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas.
Contohnya, saat dokter memeriksa detak jantung pasien, ia menggunakan stetoskop untuk mendengarnya.
Saat ikan berenang dan berkecipak di dalam air atau dua batu dibenturkan didalam air, telinga manusia dapat mendengar benturan tersebut.
Saat terjadi hujan deras disertai petir, suara gelegar petir terdengar oleh telinga. Itulah contoh perambatan bunyi.
Sifat bunyi lainnya yakni bunyi dapat diserap. Oleh karenanya, manusia menciptakan alat peredam bunyi seperti busa, wol, atau karpet yang berbahan lentur.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sumber Bunyi? Dari manakah Bunyi Berasal? Sekilas Penjelasan Tentang Bunyi
Lalu, peredam bunyi merupakan suatu alat yang digunakan pada ruang musik atau bioskop berbahan seperti apa? Bisa menggunakan busa, wol atau bahan lentur lainnya.
Adapula peredam bunyi yang digunakan pada pistol atau senjata lainnya yang dimanfaatkan untuk meredam bunyi dan cahaya yang keluar saat pelatuk ditarik.
Satu lagi sifat bunyi yakni bunyi dapat dipantulkan. Hal ini terjadi saat bunyi mengenai benda padat, contohnya dinding, bantuan, atau besi.
Tak heran, ketika sedang berada didalam gua atau rumah kosong tak ada benda apapun didalamnya, suara dan bunyi-bunyian terasa dekat.
Hal ini dikarenakan bunyi menggema dan menggaung. Sifat bunyi ini dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau mengukur panjang gua.
Itulah sekilas tentang sifat-sifat bunyi dan perambatan bunyi melalui media gas, cair, dan padat.***