Apa yang Dilakukan TNI dan Pemerintah dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda ke-2? Simak Penjelasannya

12 Agustus 2021, 08:38 WIB
Apa yang Dilakukan TNI dan Pemerintah dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda ke-2? Simak Penjelasannya /tangkap layar kanal YouTube Matahatipemuda/

PORTAL PURWOKERTO -  Apa yang dilakukan TNI dan pemerintah dalam menghadapi Agresi militer Belanda ke-2?

Pertanyaan tersebut adalah soal dan materi pembahasan untuk kelas 6 SD.

Perlu Adik-adik ketahui, Belanda melancarkan agresi militer ke Indonesia sebanyak 2 kali.

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Saling Menghargai Perbedaan? Berikut Manfaat Saling Menghargai Perbedaan

Sebelum masuk ke materi pembahasan, perlu diingat bahwa kunci jawaban kelas 6 SD ini adalah panduan untuk orang tua.

Adik-adik dianjurkan untuk bereksplorasi lebih lanjut untuk mengembangkan jawaban sendiri ya.

Yuk, mari kita mulai pembahasan tentang agresi militer Belanda ke Indonesia.

Baca Juga: Tuliskan 5 Jenis Ikan dan dan Ciri-cirinya Serta Penjelasannya

Agresi Militer Belanda 1

Setelah Indonesia merdeka, Belanda ingin berkuasa kembali di Indonesia dan mendirikan negara boneka.

Negara boneka adalah negara yang bisa dikuasai Belanda dengan mudah dikendalikan.

Agresi militer Belanda 1 dilakukan setelah Belanda melanggar perjanjian Linggarjati dan berlangsung pada 21 Juli 1947 hingga 4 Agustus 1947.

Baca Juga: Sebutkan 5 Usaha Peningkatan Hasil Agraris Beserta Cara dan Penjelasannya

Agresi Militer Belanda 2

Setelah gagal di agresi militer pertama, Belanda kembali melancarkan Agresi Militer 2 pada 19 Desember 1948 hingga 20 Desember 1948.

Agresi Militer Belanda 2 dimulai dengan serangan di Yogyakarta, ibukota Indonesia pada saati itu.

Beberapa tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir pun ditangkap.

Baca Juga: Mengapa Belanda Melancarkan Agresi Militer ke-1? Mengapa Tentara dan Rakyat Bersatu Mempertahankan Kemerdekaan

Apa yang dilakukan TNI dan pemerintah dalam menghadapi Agresi militer Belanda ke-2?

Pemerintah mendirikan Markas Besar Komando Djawa (NIBKD) yang dipimpin oleh Kolonel Abdul Haris Nasution dan Markas Besar Komando Sumatra (MBKS) yang dipimpin oleh Kolonel Hidayat. Serta meluncurkan serangan umum 1 Maret 1949.

Selain itu, pada Sidang Kabinet 19 Desember 1949, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara di Bukittinggi.

Untuk menjaga kemungkinan bahwa Syafruddin tidak berhasil membentuk pemerintahan di Sumatra, juga dibuat surat untuk Duta Besar RI untuk India, dr. Sudarsono, serta staf Kedutaan RI, LN. Palar dan Menteri Keuangan Mr. AA. Maramis yang sedang berada di New Delhi, India.

 

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Alam Wilayah Tempat Tinggalmu? Sumber Daya Alam Apa yang Dihasilkan di Wilayah Tersebut?
Mengapa Tentara dan rakyat perlu bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan?

Dengan bersatu tentu kita akan semakin kuat, tidak mudah terpecah belah sehingga dapat mempertahankan kemerdekaan.

Jelaskan penyebab terjadinya pertempuran di Kota Surabaya!

Pertempuran di Surabaya disebabkan oleh kedatangan Sekutu untuk melucuti senjata Jepang. Masyarakat Surabaya marah dan menolak untuk menyerahkan senjata. Masyarakat melakukan serangan untuk mengusir Sekutu yang menyebabkan pemimpin sekutu Jendral Mallaby tewas. Hal tersebut memicu sekutu untuk menyerang kota Surabaya. Hingga terjadilah perang di Kota Surabaya.

Apa saja upaya pemerintah dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Ada dua upaya mempertahankan kemerdekaan, yakni melalui pertempuran atau perlawanan fisik dan perjuangan melalui jalur diplomasi.

Baca Juga: Salah Satu Unsur Penting dalam Peristiwa Sejarah Adalah Waktu, Kenapa? Ini Jawabannya, Simak ya


Berikut ini adalah Upaya untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Perlawanan Fisik/Pertempuran:

1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, Kolonel Sungkono.

2. Pertempuran Ambarawa 15 Desember 1945

Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa Jawa Tengah. Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orang-orang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

3. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari Ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Kita Perlu Belajar Sejarah, Salah Satunya untuk Membangun Karir

4. Medan Area (10 Desember 1945)
Medan Area terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orang-orang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.

5. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta
Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain Letkol Soeharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.

6. Agresi Militer Belanda
Aksi Pilisionil atau juga dikenal dengan sebutan Agresi Milite Belanda, adalah operasi militer yang dilancarkan oleh militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli sampai 15 Agustus 1947 (aksi pertama) dan dari 19 Desember 1948 sampai 5 Januari 1949 (aksi kedua)

Baca Juga: Siapa Saja Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara? Ini Fakta Sejarah Lahirnya Pancasila

7. Agresi Militer I Operatie Product (Operasi Produk)
Agresi Militer Belanda I direncanakan oleh Van Mook, dia merencanakan negara-negara boneka dan ingin mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak Belanda melanggar perundingan Linggarjati yang telah disepakati sebelumnya, bahkan mereka menyobek kertas perjanjian tersebut. Kemudian pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi militer pertama dengan target utama kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera.

Agresi Militer Belanda 1 ternyata menimbulkan reaksi yang hebat dari dunia internasional. Pada tanggal 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segara dimasukkan dalam daftar acara Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan penghentian dari kedua belah pihak yang mulai berlaku tanggal 4 Agustus 1947.

8. Agresi Militer II Operatie Kraai (Operasi Gagak)
Agresi militer kedua dimulai pada tanggal 18 Desember 1948. Pihak Belanda yang tetap bersikukuh menguasai Indonesia mencari dalih untuk dapat melanggar perjanjian yang telah disepakati. Bahkan pihak Belanda menuduh jika pihak Indonesia tidak menjalankan isi perundingan Renville.

Baca Juga: Tulislah Bentuk Penjumlahan Berulang, Bentuk Perkalian, Serta Hasilnya di Buku Tulismu, Kunci Jawaban Kelas 2

Itulah pembahasan Apa yang dilakukan TNI dan pemerintah dalam menghadapi Agresi militer Belanda ke-2. Selamat belajar ya, Adik-adik.

Disclaimer: Kunci jawaban ini merupakan panduan bagi orangtua. Siswa bisa bereksplorasi dengan jawaban lain. Jawaban di atas hanyalah contoh dan tidak mutlak.

Portal Purwokerto tidak bertanggungjawab atas kesalahan jawaban.***

Editor: Nisa Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler