Bikin Haru! Diantar Bapak Naik Becak, Ema Wisuda di UMP Purwokerto Hari Ini

25 Februari 2023, 12:41 WIB
Rektor UMP Purwokerto Jebul Suroso menyambut langsung wisudawati anak tukang becak pada acara wisuda ke-70 hari ini, 25 Februari 2023.* /Portal Purwokerto/Hening Prihatini/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO- Seorang anak tukang becak, Ema Muktiani, berhasil diwisuda di UMP Purwokerto hari ini, Sabtu, 25 Februari 2023. Kedatangannya dan kedua orang tua Ema langsung disambut rektor universitas Islam ini.

Haru, Sang Ayah Menemani Ema Wisuda

Mahrudi Jatun, ayah wisudawati Ema Muktiani, menangis dihadapan dosen UMP Purwokerto.* Humas UMP Purwokerto

Isak tangis sang ayah pun menyertai kebahagiaan Ema saat melakukan wisuda di UMP Purwokerto hari ini. Bagaimana tidak? Sang ayah terharu telah tutug menyekolahkan putri keduanya ini hingga lulus menjadi sarjana pendidikan meski ia seorang penarik becak.

"Alhamdulillah anak saya bisa kuliah menuntut ilmu di sini demi meneruskan (cita-citanya). Saya sebagai orang tua, walaupun mencari nafkahnya sebagai penarik becak, saya sungguh-sungguh bahagia, salut bisa menguliahkan anak saya di UMP Purwokerto ini," kata Mahrudi Jatun kepada wartawan Sabtu pagi.

Baca Juga: Kompetisi Sekaligus Edukasi, Ratusan Anak Lomba Lato Lato di Halaman UMP Purwokerto

Ia mengatakan, selain menarik becak, ia pun memelihara kambing di rumah yang merupakan bagian dari bantuan sosial ketahanan pangan dari desa yang ia nilai sangat membantu dalam kesehariannya ketika harus mengurus keperluan biaya pendidikan sang putri.

"Setiap hari saya dapatnya (dari menarik becak) Rp20-30 ribu. Saya biasa mangkal di jalan Pondok AL-Fatah, di pertigaan jalan Bantar. Tapi saya ingin anak saya sukses, jadi saya juga priatin," lanjutnya.

Meski demikian, bukan berarti tak ada kendala lainnya dalam memenuhi kebutuhan belajar sang anak di UMP Purwokerto. Saat ditanya mengenai uang untuk biaya SPP di UMP Purwokerto, pria berusia 50 tahun ini mengatakan menggantukan segalanya kepada Allah SWT.

"Alhamdulillah sering (ada kendala). Tapi selalu berdoa kepada Allah SWT, saya minta petunjuk supaya bisa menyelesaikan anak saya di kampus ini. Yang namanya rejeki kan Allah yang mengatur. Alhamdulillah pas mau bayar SPP ada pemasukan lagi," katanya.

Baca Juga: Jajanan Nostalgia yang Wajib Coba di Pusat Kuliner Dekat UMP Purwokerto, Rasanya Bikin Inget Jaman Dulu

Diantar Bapak Naik Becak Wisuda di UMP Purwokerto

Ema dan sang ibu menaiki becak yang dikendarai sang ayah menuju Auditorium UMP Purwokerto, 25 Februari 2023.* Hening Prihatini/Portal Purwokerto

Adalah Ema Muktiani, wanita berusia 23 tahun yang berasal dari Linggarjaya Kecamatan Jatilawang Banyumas. Ia berhasil lulus kuliah dengan IPK 3,46 di kampus Islam ini yang diantar sang ayah menuju lokasi wisudanya hari ini, 25 Februari 2023.

Ia mengaku lega dan bangga telah menuntaskan pendidikannya di jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan di kampus ini. Meski ia sempat minder dengan keadaan keluarganya, namun tujuannya untuk sukses menjadi penyemangatnya.

"Alhamdulillah saya bangga memiliki kedua orang tua saya meskipun beliau bekerja sebagai tukang becak tapi saya bangga bisa menguliahkan saya sampai sarjana, lulus dengan nilai yang Alhamdulillah bagus," katanya.

Baca Juga: Resto All You Can Eat Murah di Purwokerto, Kalau Kesini Dijamin Pasti Kalap, Ada Wagyu hingga Sushi Lengkap

Rektor UMP Purwokerto, Jebul Suroso, mengatakan bahwa pada wisuda UMP yang ke-70 kali ini menyuguhkan banyak keistimewaan, dan Ema adalah salah satunya. Selain itu, sosok penyandang difabel pun lulus dengan IPK nyaris sempurna pada kesempatan kali ini.

"Yang pertama, kita melihat sosok yang percaya diri, tidak memandang bagaimana strata, tapi dia yang berlatar belakang orang tuanya tukang becak bisa berhasil menjadi seorang sarjana. Yang difabel juga ada hari ini diwisuda, berkursi roda dari fakultas hukum," kata Rektor Jebul kepada wartawan tadi pagi.

Aniko Nugrahaning dan Rektor UMP Purwokerto, Jebul Suroso, saat menghadiri wisuda UMP hari ini.* Humas UMP Purwokerto

Aniko Nugrahaning, wisudawan difabel dengan IPK 3,9 ini menuntaskan pendidikannya di kampus ini meski dengan keterbatasan. Ia mengaku lega telah menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

"Lega sudah diwisuda sebab pendidikan itu penting. Setiap hari (saat ke kampus) diantar sama driver,"

Ia mengatakan, bukan masalah belajar hal yang paling sulit ia lakukan selama ia berkuliah, melainkan saat ia harus menyelesaikan 'panggilan alam'.

"Disini banyak wawasan baru, ketemu temen-temen baru dari berbagai kalangan. Dukanya, waktu kuliah harus naik turun tangga, kalau ke toilet yang agak susah," lanjutnya.

Baca Juga: Setahun SANMOR UMP Purwokerto, Bagikan Sertifikat Halal UMKM

Dalam kesempatan ini pula, Rektor UMP Purwokerto juga menyampaikan bahwa wisuda kali ini dihadiri oleh pemerintah Kabupaten Bangka Belitung dan juga Pangandaran. Ia mengatakan, PSDKU akan dilakukan UMP di ketiga wilayah tersebut.

"Niat UMP untuk membuka kelas afirmasi yang pertama adalah mereka akan mengirimkan putera daerah untuk kuliah di UMP dengan beasiswa sana (Pemkab asal), dan kita akan membuka PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama), UMP akan ada di Pangandaran, Bangka dan juga di Belitung," terangnya.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler