Profil dan Biodata Ganjar Pranowo, Agama Calon Presiden 2024 Beserta Istri, Anak, dan Prestasi

31 Oktober 2023, 10:56 WIB
Profil dan Biodata Ganjar Pranowo, Agama Calon Presiden 2024 Beserta Istri, Anak, dan Prestasi /instagram @ganjarpranowo

PORTAL PURWOKERTO - Mencari profil, biodata, agama, keturunan, istri, anak, dan prestasi Ganjar Pranowo merupakan salah satu yang dilakukan oleh calon pemilih dalam Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD merupakan salah satu dari tiga calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada Pilpres 2024. 

Nama Ganjar Pranowo tidak asing lagi di telinga masyarakat, terutama di pulau Jawa. Pasalnya, pria berambut putih kelahiran 55 tahun lalu ini memang pernah menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. 

Berbeda dengan dua calon presiden lainnya yang berlatar belakang keluarga ternama, Ganjar lahir di sebuah keluarga sederhana. Ayahnya yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo bekerja sebagai polisi berpangkat sersan.

Ayah Ganjar sempat ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang). Ada 6 anak yang dimiliki pasangan Parmudji Pramudi Wiryo dan Sri Suparni. Ganjar adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara.

Ganjar yang lahir di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar mengikuti kemanapun ayahnya bertugas. Terakhir, saat akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan.

Baca Juga: Profil Prabowo Subianto Capres 2024, Biodata, Riwayat Pendidikan, Karir Militer, Agama, Umur, Istri dan Anak

Ganjar kemudian melanjutkan sekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA, pria yang sangat khas dengan rambutnya yang berwarna putih ini aktif dalam kepramukaan atau Dewan Ambalan. Dewan Ambalan adalah suatu wadah pembinaan kepemimpinan yang cukup prestisius di dalam kepramukaan.

Lulus dari SMA Bopkri 1, Ganjar melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada, tepatnya di jurusan Hukum. Kuliahnya sempat molor karena tidak ada biaya. Sehingga meskipun masuk pada tahun 1987, Ganjar baru lulus menjadi Sarjana Hukum pada tahun 1995.

Maklum, saat Ganjar lulus SMA pada tahun 1980, sang ayah pensiun dari kedinasan di Polri. untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sang ibu membuka warung kelontong.

Semua anak, termasuk Ganjar harus berjibaku untuk membantu perekonomian keluarga. Bahkan, Ganjar juga pernah berjualan bensin eceran di pinggir jalan.

Di kampus, Ganjar Pranowo terkenal sebagai tukang demo. Jiwa politisnya telah terasah sejak dini. Ia juga bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Gerakan ini mempopulerkan Marhaenisme.

Sebuah ideologi yang diajarkan Bung Karno untuk menentang penindasan manusia dan memperjuangkan hak-hak orang tertindas. Tak heran di kemudian hari, Ganjar akan bergabung dengan PDIP.

Menjelang akhir masa kuliah, setiap mahasiswa di UGM akan menjalani masa KKN (Kuliah Kerja Nyata). Di sini lah Ganjar bertemu dengan Siti Atikoh Supriyanti, salah satu cucu dari KH Hisyam A Karim yang mengambil jurusan Teknologi Pertanian.

KH Hisyam A Karim adalah seorang kiai tenar di Karanganyar, Purbalingga yang mendirikan Pondok Pesantren Sukawarah Roudlotus Sholichin Sholichat. Pesantren ini berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) dan berafiliasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada saat itu.

Seusai Ganjar Pranowo lulus dari Fakultas Hukum UGM, pria bertinggi badan 183 cm ini sempat bekerja di lembaga konsultan HRD di PT Prakarsa, Jakarta. Selain itu, pernah juga bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) mengalami konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno, Ganjar berada di kubu Megawati.

Tak heran, pada akhirnya Ganjar memilih berkarir politik melalui Partai PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Dalam kehidupan asmaranya, Ganjar dan Siti Atikoh menikah pada tahun 1999. Empat tahun kemudian, putra pertama pasangan ini lahir yaitu Zinedine Alam Ganjar pada tahun 2023. Kini Alam berkuliah di UGM, mengambil jurusan Teknik Industri.

Meskipun bekerja dan aktif di politik, Ganjar kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Master(s2) di bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia hingga meraih gelar M.I.P. (Magister Ilmu Politik).

Karirnya di parlemen bermula saat Ganjar menerima tugas sebagai pengganti antar waktu atau PAW untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama yaitu Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.

Ketika menjadi anggota DPR-RI periode 2004 sampai 2009, Ganjar Pranowo ditugaskan di Komisi IV yang turut mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan.

Ganjar juga ditempatkan pada Pansus atau Panitia Khusus RUU Partai Politik sebagai ketua panitia khusus, Anggota Badan Legislasi DPR-RI, dan juga Ketua Panitia Khusus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR-RI.

Baca Juga: Biodata dan Profil Gibran Rakabuming Raka, Pendidikan, Istri, Umur, Cawapres Termuda dalam Sejarah Indonesia

Pada periode kedua sebagai anggota DPR-RI, Ganjar ditempatkan pada Komisi II yang mengawasi bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan, dan Reforma Agraria.

Ganjar Pranowo ketika itu menjadi salah satu anggota PDIP yang cukup mencolok. Baik dari segi posturnya yangbertinggi badan 183 dan juga rambut putihnya. Ganjar juga dikenal ramah dan tegas pada saat yang bersamaan.

Tak heran ketika Ganjar maju menjadi calon Gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah tahun 2013, ia memenangan perolehan suara 48,82% berpasangan dengan Heru Sudjatmoko.

Tahun 2018, Ganjar kembali maju menjadi calon gubernur Jawa Tengah, kali ini berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen. Menang telak, Ganjar mendapatkan perolehan suara hingga 58,78 persen. Masa jabatannya berakhir pada 5 September 2023.

Biodata Ganjar Pranowo

Nama lengkap: Ganjar Pranowo, S.H., M.IP
Tempat dan tanggal lahir: Karanganyar, 28 Oktober 1968
Usia: 55 tahun pada 28 Oktober 2023
Nama istri: Siti Atiqoh Supriyanti, STP, MT, MPP
Nama anak: Muhammad Zinedine Alam Ganjar
Nama orang tua: Pamuji dan Sri Suparni
Nama kakak-adik: Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati.
Jabatan yang pernah diemban: Anggota PDIP dan Gubernur Jawa Tengah
Agama: Islam

Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, ada tiga kasus serius yang bersangkut paut dengan Ganjar. 

1. Konflik Wadas

Pemerintah Indonesia berencana untuk membuka penambangan terbuka batuan andesit yang berada di wilayah Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang akan digunakan sebagai bahan baku pembangunan Bendungan Bener.

Hal ini ditolak oleh masyarakat yang menganngap proyek penambangan batu tersebut akan merusak lingkungan desa. Pada 15 Juli 2021, warga Desa Wadas melalui Gerakan Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menuntut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang atas diterbitkannya SK Gubernur tentang lokasi pengadaan tanah Bendungan Bener.

Hingga November 2022, masih ada 30 warga pemilik 42 bidang lahan kuari yang masih menolak adanya penambangan terbuka batuan andesit.

2. Inspeksi Jembatan Timbang

Ganjar mengikuti tren 'sidak' dan 'marah-marah' yang pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Pada 27 April 2014, Ganjar melakukan inspiksi mendadak di jembatan timbang Subah, Kabupaten Batang. 

Di sana Ganjar melihat langsung beberapa kernet memberikan uang Rp10.000 hingga Rp20.000 atau di bawah denda resmi tertinggi sebesar Rp60.000 kepada petugas yang berjaga.

Sontak, Ganjar meluapkan kemarahannya. Inspeksi mendadak tersebut berbuah penutupan jembatan timbang di Jawa Tengah sejak Mei 2014. Di kemudian hari diketahui ternyata akibat dari penutupan jembatan timbang ini mengakibatkan kerugian karena kehilangan pendapatan hingga  Rp10,118 miliar.

 

3. Konflik Pegunungan Kendeng

Pegunungan Kendeng yang terletak di Rembang, Jawa Tengah merupakan salah satu lokasi pembangunan pabrik semen dari PT Semen Gresik. Warga setempat menolak rencana pembangunan ini.

Selain berdemo, mereka juga menempuh jalur hukum yang akhirnya membuat  Agung (MA) pada 2 Agustus 2016 mengeluarkan putusan Peninjauan Kembali (PK) yang membatalkan Surat Keputusan (SK) tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik di Kabupaten Rembang.

Namun, Ganjar pada 9 November 2016 mengeluarkan "adendum" atau SK baru dengan mengubah nama PT Semen Gresik Tbk menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Hal ini menyebabkan pendirian pabrik Semen Indonesia akan diteruskan karena tidak ada perintah penutupan dari pengadilan. 

Baca Juga: Biodata Agama Anies Baswedan, Anies Baswedan Calon Presiden Gandeng Cak Imin itu Keturunan? Nama Ayah Lahir di

 

Akhirnya, pada 17 Januari 2017, Ganjar mengeluarkan SK yang membatalkan adendum yang pernah ia keluarkan sebelumnya. Ia memutuskan menunda proses pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang sampai diterbitkan SK izin yang telah disesuaikan dengan putusan PK MA.

Namun tak berlangsung lama, pada 23 Februari 2017 Ganjar kembali mengeluarkan izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia untuk kawasan 293 hektar. Sebelumnya, pada izin lama kawasannya memiliki luasan 520 hektar.

Prestasi Ganjar

1. Dalam masa kepemimpinan Ganjar Pranowo, Provinsi Jawa Tengah telah memiliki 28 Mal Pelayanan Publik (MPP), terbanyak di Indonesia.

2. Mengadakan program e- governance untuk menghindari tindak korupsi, kolusi, serta nepotisme

3. Membangun infrastruktur penyangga publik, antara lain Tol Trans Jawa, Jalan Nasional, dan Provinsi sepanjang 10.942 KM, serta pembangunan jembatan.

4. Membangun sekitar 1135 embung desa untuk memenuhi kebutuhan air yang cukup untuk masyarakat.

5. Memiliki program pengembangan pelabuhan, bandara, transportasi umum, jaringan internet serta peningkatan kualitas air.

6. Membangun 42.181 jamban(tempat buang air) untuk masyarakat miskin di Jawa Tengah.

7. Menginisiasi program Kartu Tani sebagai alat kontrol untuk pemberian subsidi pupuk kepada petani-petani yang lebih membutuhkan. Selain itu kartu tersebut digunakan sebagai data bagi pemerintah untuk  meningkatkan produktivitas para petani, memenuhi kebutuhan petani, hingga memproyeksikan kebutuhan pangan untuk masyarakat.

8. Mendapatkan anugerah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di tahun 2021 sebagai “Provinsi Pelopor Anak” melalui program “Jo Kawin Bocah” dan “Jogo Konco” sehingga mendapatkan predikat 100 persen kabupaten/kota layak anak.

Program “Jo Kawin Bocah” adalah upaya pencegahan pernikahan dini dan mendorong masyarakat untuk menikah di usia matang. Dampaknya, angka dispensasi perkawinan anak yang dirilis Pengadilan Tinggi Agama menurun dari 14.072 anak pada 2021 menjadi 11.392 pada 2022.

9. Provinsi Jawa Tengah dinobatkan menjadi provinsi paling berintegritas versi KPK pada tahun 2020 dan 2021, dan menjadi Juara Umum antikorupsi KPK tahun 2019 dan 2020. 

Profil, biodata, agama, keturunan, istri, anak, dan prestasi Ganjar Pranowo ini dapat dijadikan referensi bagi mereka yang hendak mengikuti pemilihan Pilpres 2024 mendatang.***

 

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler