PORTAL PURWOKERTO - Tari Sirih Kuning adalah tarian hasil pengembangan Tari Cokek. Adalah salah satu tarian daerah adat Betawi.
Sudah ada sejak jaman Belanda, tarian Siring Kuning adalah Tarian hasil pengembangan Tari Cokek, sangat populer di kalangan Tionghoa di Betawi kala itu. Ditampilkan dalam prosesi pernikahan adat Betawi.
Biasanya tarian Siring Kuning adalah Tarian hasil pengembangan Tari Cokek ditampilkan untuk mengiringi prosesi pernikahan adat Betawi, ketika mempelai laki-laki akan menyerahkan “Sirih Dare” kepada pengantin perempuan.
Baca Juga: Ragam Upacara Adat Minang yang Masih Lestari Sampai Sekarang, Wajib Tahu!
Berdasarkan Encyclopedia Jakarta Tourism Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Tari Cokek merupakan tari permainan dan pergaulan masyarakat Tionghoa di Jaman Belanda.
Awalnya Tari Cokek dimainkan sebagai tari berpasangan laki-laki dan perempuan. Dalam perjalanan sejarah Tari Cokek mengalami perkembangan, yang kemudian disebut sebagai tari Sirih Kuning.
Awalnya dibawakan secara berpasangan, kemudian tidak wajib berpasangan sekarang ini tarian daerah asal Betawi ini dibawakan oleh sekelompok penari perempuan.
Tari Sirih Kuning merupakan tarian sakral, ditampilkan untuk mengiringi kedatangan mempelai laki-laki yang akan akan menyerahkan sirih dare yakni tanda persembahan untuk mengajak pengantin putri duduk di pelaminan.
Baca Juga: Berikut Ini yang Termasuk Alat Musik yang Dipakai dalam Tari Zapin Adalah Apa Saja? Simak di Sini