Kegiatan perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila Pancasila yang pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa karena kegiatan ini berhubungan dengan agama dan tata cara melaksanakannya.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk pengamalan Pancasila sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab karena setiap manusia di Indonesia boleh merayakan hari besar agama yang diyakininya.
Ada enam agama yang diakui di Indonesia berdasarkan laman indonesai.go.id yakni agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu dan para penganutnya dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan tenang.
Kegiatan perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila ketiga yakni Persatuan Indonesia dimana setiap suku bangsa yang memiliki keyakinan yang sama akan merayakan hari besar tersebut.
Bagaimana dengan gotong royong? Kegiatan gotong royong mencerminkan sila ke- berapa pada Pancasila?
Gotong royong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya bekerja bersama-sama, tolong-menolong dan bantu-membantu.
Kegiatan gotong royong mencerminkan sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Dalam kegiatan apapun yang dilakukan gotong royong berarti tidak memandang siapa yang bekerja. Masing-masing komponen dalam masyarakat memiliki tanggung jawab dan peran yang sama dalam bergotong royong.
Ketika kegiatan ini dilakukan untuk membantu korban bencana alam atau korban bencana lainnya, gotong royong juga mencerminkan sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Kegiatan musyawarah mufakat mencerminkan sila keempat Pancasila yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.