PORTAL PURWOKERTO – Berikut tentang perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila pada Pancasila. Namun, sila berapakah? Beragam kegiatan sehari-hari mencerminkan sila Pancasila seperti gotong royong.
Kegiatan gotong royong mencerminkan sila Pancasila yang ke- berapa? Simak penjelasannya disini.
Untuk perayaan hari besar keagamaan mencerimkan sila Pancasila dan bukan hanya satu sila saja. Namun, ada beberapa sila yang tercermin pada kegiatan tersebut. Berikut bunyi kelima sila dalam Pancasila.
Sila 1: Ketuhanan yang Maha Esa
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila 3: Persatuan Indonesia
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kegiatan perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila Pancasila yang pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa karena kegiatan ini berhubungan dengan agama dan tata cara melaksanakannya.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk pengamalan Pancasila sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab karena setiap manusia di Indonesia boleh merayakan hari besar agama yang diyakininya.
Ada enam agama yang diakui di Indonesia berdasarkan laman indonesai.go.id yakni agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu dan para penganutnya dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan tenang.
Kegiatan perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila ketiga yakni Persatuan Indonesia dimana setiap suku bangsa yang memiliki keyakinan yang sama akan merayakan hari besar tersebut.
Bagaimana dengan gotong royong? Kegiatan gotong royong mencerminkan sila ke- berapa pada Pancasila?
Gotong royong berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya bekerja bersama-sama, tolong-menolong dan bantu-membantu.
Kegiatan gotong royong mencerminkan sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Dalam kegiatan apapun yang dilakukan gotong royong berarti tidak memandang siapa yang bekerja. Masing-masing komponen dalam masyarakat memiliki tanggung jawab dan peran yang sama dalam bergotong royong.
Ketika kegiatan ini dilakukan untuk membantu korban bencana alam atau korban bencana lainnya, gotong royong juga mencerminkan sila kedua yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Kegiatan musyawarah mufakat mencerminkan sila keempat Pancasila yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Berdasarkan laman situs Kemendikbud, musyawarah mufakat dapat diartikan sebagai kesepahaman atau kata sepakat antara pihak-pihak yang berbeda pendapat melalui jalan bermusyawarah untuk mengambil keputusan yang baik bagi semua pihak.
Bagaimana dengan menjenguk orang sakit? Kegiatan menjenguk orang sakit mencerminkan sila kedua Pancasila yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menurut Elym Karlina, koordinator Bidang Kesiswaan MIN 7 Pessel yang dikutip dari laman situs Kemenag.
Kegiatan tersebut mreupakan sikap peduli antar sesama manusia. Selain itu, menjenguk orang sakit juga dapat mencerminkan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia.
Penjelasan terkait kegiatan sehari-hari yang mencerminkan sila Pancasila merupakan tambahan pengetahuan bagi para pembaca. Setiap orang memiliki pemikiran dan pendapat masing-masing dalam mengimplementasikan sila dalam Pancasila pada kehidupan sehari-hari.
Itulah terkait perayaan hari besar keagamaan mencerminkan sila pertama dan beberapa sila lainnya dalam dasar negara Indonesia ini.***