Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8, Halaman 159 Kegiatan 6.2 Bagian B, Contoh Teks Ulasan
Tapi, Pangeran Mangkubumi justru bergabung dengan Pangeran Diponegoro untk melawan Belanda. Keduanya melakukan perlawanan. Belanda justru menyerang Pangeran Diponegoro di rumah Tegalrejo pada 20 Juli 1825.
Kedua pahlawan ini lolos tapi tak bisa kembali karena rumah di Tegalrejo dibakar oleh Belanda. Pangeran Diponegoro semakin bertekad mengusir Belanda dan menegakkan kemerdekaan.
Rakyat memberikan simpati pada perjuangan Pangeran Diponegoro dan pengikutnya semakin bertambah. Semakin bertambah pengikut, membuat Pangeran Diponegoro memiliki batalyon sendiri.
Strategi perlawanan yang dilakukan Pangeran Diponegoro menggunakan teknik gerilya yaitu perang lokal sporadis. Siasat gerilya ini bisa membuat Belanda kewalahan menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro.
Pusat pertahanan pasukan Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Daksa yang berada di sebelah barat laut Yogyakarta.
c. Ulasan
Belanda kesulitan menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro karena menggunakan sistem gerilya. Oleh karena itu, Belanda mengkhianati Pangeran Diponegoro. Usai ditangkap, Pangeran Diponegoro dibawa ke Batavia kemudian dibuang ke Manadao.
Pangeran Diponegoro wafat di Benteng Rotterdam Makassar pada 8 Januari 1855. Jenazah Pangeran Diponegoro dimakamkan di Kampung Melayu, Makasar.