Seperti penggunaan kalimat 'pameran emban bagi permaisuri dalam Dul Muluk' yang merupakan sandiwara lokal. Pembaca disuguhkan penggunaan bahasa Indonesia yang lebih baku daripada penggunakan bahasa Indonesia di Jakarta di novel ini.
Selain itu, kata-kata yang digunakan sang penulis sangat detail menggambarkan situasi dan kondisi yang membangkitkan imajinasi pembacanya. Sosok Bu Mus menjadi krusial pemantik penggambaran tersebut.
Apa yang dilakukan Bu Mus nampaknya digambarkan melalui kebahasaan yang benar-benar membudaya yang tersirat dan tersurat dalam novel epik ini.
Disclaimer: kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 205 tugas buku paket ini bukan jawaban mutlak dan hanya sebagai pendamping para orang tua. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.***