"Yang pertama, kita melihat sosok yang percaya diri, tidak memandang bagaimana strata, tapi dia yang berlatar belakang orang tuanya tukang becak bisa berhasil menjadi seorang sarjana. Yang difabel juga ada hari ini diwisuda, berkursi roda dari fakultas hukum," kata Rektor Jebul kepada wartawan tadi pagi.
Aniko Nugrahaning, wisudawan difabel dengan IPK 3,9 ini menuntaskan pendidikannya di kampus ini meski dengan keterbatasan. Ia mengaku lega telah menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
"Lega sudah diwisuda sebab pendidikan itu penting. Setiap hari (saat ke kampus) diantar sama driver,"
Ia mengatakan, bukan masalah belajar hal yang paling sulit ia lakukan selama ia berkuliah, melainkan saat ia harus menyelesaikan 'panggilan alam'.
"Disini banyak wawasan baru, ketemu temen-temen baru dari berbagai kalangan. Dukanya, waktu kuliah harus naik turun tangga, kalau ke toilet yang agak susah," lanjutnya.
Baca Juga: Setahun SANMOR UMP Purwokerto, Bagikan Sertifikat Halal UMKM
Dalam kesempatan ini pula, Rektor UMP Purwokerto juga menyampaikan bahwa wisuda kali ini dihadiri oleh pemerintah Kabupaten Bangka Belitung dan juga Pangandaran. Ia mengatakan, PSDKU akan dilakukan UMP di ketiga wilayah tersebut.
"Niat UMP untuk membuka kelas afirmasi yang pertama adalah mereka akan mengirimkan putera daerah untuk kuliah di UMP dengan beasiswa sana (Pemkab asal), dan kita akan membuka PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama), UMP akan ada di Pangandaran, Bangka dan juga di Belitung," terangnya.***