Dengan wajah nakalnya, Arga membacakan pantunnya sambil tersenyum-
senyum. ”Jalan ke hutan melihat salak. Ada pula pohon-pohon tua Ayam jantan terbahak-bahak Lihat Inka giginya dua”
”Huahaha....” Kontan saja anak-anak sekelas tertawa terbahak-bahak. Hanya satu orang yang tidak tertawa. Inka cuma cemberut sebal sambil melihat Arga.
c. Struktur teks drama: Komplikasi
Pengembangan dialog: Inka yang sebal dengan Arga protes dan memintanya tidak mengejek lagi. Tapi Arga semakin jahil meledek. Tidak hanya Inka, Gendis sahabatnya juga jadi korban.
Hari berikutnya, Gendis yang menjadi korban kenakalan Arga. Siang itu, sewaktu istirahat pertama, Arga duduk di dekat Gendis dan bertanya.