Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 84 SMP Melanjutkan Cerpen Sepatu Butut dengan Bebas

- 12 Oktober 2023, 06:44 WIB
Ilustrasi. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 84 SMP Melanjutkan Cerpen Sepatu Butut dengan Bebas.*
Ilustrasi. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 84 SMP Melanjutkan Cerpen Sepatu Butut dengan Bebas.* /Pexels / Vietnam Photographer/

PORTAL PURWOKERTO - Simak contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 SMP dengan kegiatan 2 melanjutkan cerpen dengan bebas judul cerpen Sepatu Butut.

Contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 SMP ini diambil dari soal buku paket Bahasa Indonesia untuk kelas 9 Kurikulum 2019 Edisi Revisi 2018.

Pada artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 ini siswa akan diminta untuk melanjutkan cerpen dengan judul Sepatu Butut yang sudah tertera di buku paket.

Dengan kegiatan 2 melanjutkan cerpen ini siswa kelas 9 diharapkan bisa untuk melatih keterampilan menulis yang penting dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 128, Simak Hasil Pengamatan Dampak Positif Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya

Contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 di artikel ini sifatnya terbuka sehingga siswa masih bisa mengembangkannya sendiri.

Namun begitu siswa harus mengerjakan sendiri dulu tanpa melihat isi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 di artikel ini.

Pembahasan contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 ini telah diverifikasi oleh Dwi Istanti, S.Pd, alumni Fakultas Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang bekerjasama dengan Portal Purwokerto.

Berikut adalah contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 SMP melanjutkan cerpen Sepatu Butut secara bebas.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 84 Melanjutkan Cerpen Sepatu Butut

Lanjutkan cerpen ’’Sepatu Butut” ini secara bebas. Alur yang diputus adalah yang menuju bagian klimaks: membuang sepatu butut atau tidak membuang sepatu itu.

Baca Juga: Ini Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 34, Keadaan Bangsa Indonesia di Masa Penjajahan dengan Masa Kemerdekaan

Apa keputusannya dan bagaimana melakukannya? Selanjutnya tentukan bagaimana cerita berakhir!

Sepatu Butut

Cerpen Ely Chandra Perangin-angin

Entah sudah berapa kali aku mengatakan padanya untuk mengganti sepatu bututnya itu. Kalau sepatu itu masih layak pakai sih mungkin tidak apa-apa, tetapi sepatu itu sudah kelihatan sangat kumal, jauh dari kategori layak pakai. Walaupun orang tua kami bukanlah orang yang kaya, tetapi kurasa mereka masih mampu membelikan Andi sebuah sepatu baru yang lebih layak pakai.

Entah mengapa pula, hanya aku yang selalu memperhatikan sepatu bututnya Andi. Sepatu butut itu begitu menggangu pandanganku. Orang tua kami tidak pernah protes kalau Andi mengenakan sepatu butut itu lagi.

Pagi ini kami akan berangkat sekolah. Lagi-lagi sepatu butut itu lagi yang kuperhatikan. Tidak ada yang lain yang kuperhatikan dari Andi, aku jadi malas bila berjalan dengannya. Aku malu bila harus berjalan dengannya, seperti berjalan dengan seorang gembel.

Sepatu butut itu begitu mengganggu pikiranku Kenapa Andi tidak minta sepatu baru saja biar keren seperti teman-temanya, si Ivan dengan sepatu ketsnya, atau seperti Dodi dengan sepatu sportnya?

Di suatu malam, aku berpikir untuk menyingkirkan sepatu butut itu. Aku berencana membuangnya pada Sabtu malam, karena kutahu ia akan mencucinya pada hari Minggu. Jadi kalau pada hari Minggu ia tidak menemukannya, masih ada kesempatan untuk membeli yang baru sehingga ia masih bisa masuk di hari Seninnya.

Untuk membuang sepatu butut tentu saja tidak memerlukan rencana yang rumit, cukup sederhana saja pasti aku bisa melakukannya, hanya tinggal menunggu Andi tidur di malam tinggal menjalankan misinya.

Hari yang kunantikan pun tiba, segera aku bersiap menjalankan misiku. Kulihat Andi sedang tidak ada di rumah.

Kelanjutan cerpen:

Sementara Andi sedang pergi, aku melihat ke arah sepatu butut itu yang ditaruh di sudut dekat pintu. Sepatu itu sudah sangat usang dan membuatku malu jika harus bersamanya di sekolah. Aku tahu ini adalah tindakan kasar, tetapi aku merasa harus melakukannya untuk kebaikannya.

Aku meraih sepatu butut itu dengan hati-hati dan perlahan-lahan bergerak menuju tempat sampah di halaman belakang rumah. Hatiku berdegup kencang karena tindakan curang ini, tetapi aku terus maju. Tiba di tempat sampah, aku meletakkan sepatu itu di dalam keranjang sampah dan menutupnya dengan hati-hati.

Setelah menyelesaikan tugas ini, aku kembali ke dalam rumah dan berpura-pura seperti biasa. Ketika Andi pulang, dia mencari-cari sepatunya yang hilang. Aku berusaha keras untuk tidak menunjukkan ekspresi yang mencurigakan, dan aku berpura-pura bingung.

"Dik, apa kamu melihat sepatuku?" tanyanya padaku.

Aku menggelengkan kepala dan berbohong, "Maaf, Andi, aku belum melihatnya. Mungkin kamu meletakkannya di tempat lain?"

Andi terlihat sangat bingung dan khawatir. Dia mencari-cari sepatunya di seluruh rumah, tapi sepatu itu tidak bisa ditemukan. Aku merasa bersalah, tetapi aku tahu bahwa ini adalah kesempatan baginya untuk mendapatkan sepatu yang lebih layak.

"Kenapa tidak kamu minta mama dan papa untuk membelikanmu sepatu yang baru?" usulku saat melihat dia bingung, dia akhirnya setuju dengan usulku.

Beberapa hari kemudian, Andi mendapatkan sepatu baru yang lebih layak dan keren. Dia sangat senang dengan hadiah itu dan tampak lebih percaya diri di sekolah. Aku merasa lega bahwa keputusanku, meskipun kasar, akhirnya membantu dia mendapatkan sepatu yang lebih baik.

Kami terus berjalan ke sekolah bersama-sama, tetapi sekarang, aku tidak merasa malu lagi berjalan bersamanya. Aku belajar sebuah pelajaran berharga bahwa sejatinya nilai seseorang tidak bisa diukur dari sepatu atau penampilan, melainkan dari dukungan dan persahabatan yang tulus.

Demikian contoh kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 84 SMP melanjutkan cerpen Sepatu Butut secara bebas.***

Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai sarana belajar siswa. Jawaban tidak bersifat mutlak, dan Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah