Kedatangan pedagang ke wilayah Tapanuli Tengah ini disebut untuk membeli kapur barus yang merupakan komoditas utama di daerah ini sejak abad ke-2 masehi.
Mereka yang merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW melalui putrinya, Fattimah Azzahra biasanya disematkan "sayid" atau "syarif" di bagian awal namanya bagi laki-laki dan "sayyidah" dan "syarifah" bagi perempuan. Mereka masih ada di tengah-tengah kita sampai saat ini.
b) Teori Gujarat
Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian barat yang berdekatan dengan Laut Arab. Islam disebarkan oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke Nusantara.
Mereka adalah orang-orang bermazhab Syafi’i yang datang pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M(sekitar tahun 1200-an Masehi). Di era tahun 1990-an, teori ini merupakan teori paling populer yang diperkenalkan pada pelajar.
Salah satu bukti dari teori Gujarat adanya adanya batu nisan sultan Malik As-Saleh (1297) yang merupakan raja kerajaan Islam pertama di Indonesia, Samudera Pasai, di Aceh yang memiliki kesamaan dengan batu nisan yang berada di Cambay, Gujarat.
Batu nisan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik, salah satu wali sanga, juga memiliki kesamaan dengan batu nisan yang berada di Cambay, Gujarat.
c) Teori Persia
Proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.
Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro. Biasanya, mereka yang datang dari Persia ini sering disebut Syiah.