Bagaimana Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan atau Pengajaran, Ternyata Seperti Ini!

- 15 November 2023, 21:23 WIB
Ilustrasi Bagaimana Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan atau Pengajaran, Ternyata Seperti Ini!/Pesantren di Jawa/
Ilustrasi Bagaimana Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan atau Pengajaran, Ternyata Seperti Ini!/Pesantren di Jawa/ //Tropen Museum, Netherland

PORTAL PURWOKERTO - Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran, memang perlu diketahui. Pasalnya, Islam di Indonesia merupakan komunitas Islam terbesar di dunia. Bahkan lebih besar daripada jumlah pemeluk agama di arab Saudi yang merupakan tempat lahirnya Islam.

Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran, awal masuk Islam ke Indonesia diawali dengan adanya perdagangan. Pedagang dari seluruh negeri singgah dan berdagang di berbagai daerah di nusantara, termasuk pedagang yang beragama Islam.

Beberapa pedagang Islam datang dari Arab, China, Gujarat, dan Persia. Pedagang Islam biasanya juga membawa pemuka agama di kapal mereka. Salah satu makam Islam tertua di Indonesia adalah nisan di Makam Mahligai, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang bertanggal 48 Hijriyah atau 661 Masehi.

Pedagang Arab bukan hanya langsung menuju Indonesia, tapi juga menuju daerah lain seperti India, China, Afrika, dan juga Eropa. Tak heran adanya pengaruh Islam di Indonesia karena dibawa oleh pedagang Islam meskipun bukan berasal dari Arab(Mekah).

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 132 dan Pembahasannya yang Terperinci

Setelah Islam dikenal melalui pedagang, mulailah terjadi pernikahan antara warga Indonesia setempat dengan pedagang Islam. Seringkali pernikahan ini pula dilakukan dengan keluarga kerajaan. Sehingga terbentuklah kerajaan Islam di Indonesia.

Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan

Pemuka agama Islam, baik yang asli dari Arab, China, maupun Gujarat mendirikan lembaga pendidikan Islam di beberapa wilayah Nusantara. Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali Islam masuk di Indonesia.

Lembaga pendidikan Islam ini terkadang bukan lembaga formal, namun lebih merupakan lokasi beribadah yang juga difungsikan sebagai tempat syiar (menyebarkan) agama Islam.

Misalnya di Aceh, lembaga-lembaga pendidikan Islam di Aceh dikenal dengan nama meunasah, dayah, dan rangkang.

Meunasah adalah lembaga pendidikan awal bagi anak-anak yang dapat disamakan dengan tingkat sekolah dasar. Di sini, para murid diajar menulis/membaca huruf Arab, ilmu agama dalam bahasa Jawi (melayu), akhlak. 

Bila Meunasah adalah pendidikan Islam awal, maka pendidikan lanjutan didapat di Dayah. Bahkan  pendirian Dayah Cot Kala Langsa, menyebar ke berbagai penjuru daerah bahkan sampai ke Nusantara, Malaysia dan Thailand. Dayah di Aceh serupa dengan pesantren di Jawa.

Pendidikan Islam di Dayah lebih mendalam. Santri (sebutan bagi pelajar yang belajar ilmu agama) mempelajari kitab al Quran dan juga kitab-kitab Islami lainnya. 

Di Sumatera Barat, cara masuknya Islam melalui pendidikan diberikan di Surau. Di tempat inilah ibadah salat didirikan dan belajar mengaji. Tapi fungsi Surau juga sebagai tempat bermusyawarah mengenai hal-hal yang penting dan juga tempat latihan bela diri. Sehingga Surau juga menjadi semacam pusat pendidikan budaya dan adat istiadat Minangkabau.

Baca Juga: Jelaskan Perbedaan Rukun dan Wajib Haji, Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 104 BAGIAN B

Di Kalimantan, masuknya Islam melalui jalur pendidikan dilakukan di sebuah tempat yang disebut Langgar. Kata yang berasal dari bahasa Banjar tersebut memiliki arti pantangan untuk melakukan hal yang tidak diperbolehkan. 

Langgar di Kalimantan Selatan pernah dikenal sebagai pusat ibadah (salat), belajar mengajar Al Quran, serta melakukan berbagai ilmu beladiri, latihan tenaga dalam, berlatih kesenian hingga melakukan kegiatan permainan tradisional lainnya yang menarik perhatian masyarakat.

Sementara di Jawa, cara masuknya Islam melalui pendidikan dikenal dengan pondok pesantren. Di sanalah, berlangsung pembinaan, pendidikan dan kaderisasi bagi calon kiai dan ulama.

Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya.
Setelah menamatkan pendidikan pesantren, mereka kembali ke kampung masing-masing untuk menyebarkan Islam.

Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran melalui lembaga-lembaga setempat inilah dan juga lulusan lembaga pengajaran ini yang kembali ke kampung masing-masing untuk menyebarkan Islam inilah yang membuat Islam terus berkembang menyebar ke daerah-daerah yang terpencil.***

 

Editor: Lasti Martina

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah