PORTAL PURWOKERTO - Pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja yang digagas Gubernur Ganjar Pranowo di hari pertama diwarnai dengan banjir yang melanda Semarang sejak Jumat, 5 Februari 2021, sore.
Hujan belum juga reda hingga Sabtu, 6 Februari 2021, pagi di Semarang dimana kota ini merupakan Kota Provinsi Jawa Tengah yang menjadi tempat bekerja Gubernur Ganjar Pranowo sekaligus penggagas gerakan Jateng di Rumah Saja.
Dari bandara hingga Stasiun di Semarang tercatat tak luput dari banjir di hari pertama Jateng di Rumah Saja karena guyuran hujan yang tak kunjung reda di Sabtu, 6 Februari 2021, pagi.
Terkait hal ini, Semarang sempat menjadi tren di Twitter yang ditwit lebih dari 8 ribu warganet bahkan ada yang mengkaitkan banjir di wilayah ini dengan Ganjar Pranowo dan gerakan Jateng di Rumah Saja.
Warga Jawa Tengah khususnya Semarang membuat kondisi ini sebagai suatu guyonan hingga meme Ganjar Pranowo mengacungkan jempol disertai keterangan menggelitik viral di aplikasi pesan WhatsApp bahkan di media sosial lainnya.
"Pie le? Saiki reti to kenopo tak kon neng omah? Neng njobo udan" adalah candaan yang ada dalam meme tersebut.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Liga Inggris dan Liga Italia Tanggal 6 Sampai 8 Februari 2021
Banyak juga yang membuat status di aplikasi WA dan juga Facebook untuk membalas meme tersebut.
"Ternyata Gubernurku Visioner. Sabtu Minggu di Rumah Saja jebul dewe ki kon stand by neng omah resik-resik omah mergo banjir. Ancene ora sepele Gubernurku" merupakan komentar warganet mengenai banjir dan juga gerakan Jateng di Rumah Saja yang digagas Ganjar Pranowo.
"Dino setu banjir Dino Minggu resik-resik ngomah. Dadi bener ngendikane Pak Ganjar Pranowo. Tanggal 6-7 di rumah saja" tulis warganet lainnya di laman Facebook.
Bahkan ada warganet yang mengatakan Gubernur Jateng ini seorang wali.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo tak mau ambil pusing dengan tersinggung atau marah. Ia malah menanggapi hal ini dengan bercanda. Melalui pesan WhatsApp, Ganjar menjawab "Benar, wali murid dan wali santri".
Jadi bagaimana menurut Anda? Ada hubungannya antara banjir di Semarang dan gerakan Jateng di Rumah Saja?***