PORTAL PURWOKERTO - Telah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan truk kontainer dan kendaraan lainnya, termasuk satu truk berisi santri, sore ini, 8 April 2021, pukul 14.55 WIB di tanjakan Kalijambe Purworejo.
Kecelakaan terjadi di dekat tanjakan sebelum jembatan, tepatnya di Jalan Magelang - Purworejo Km 16 dan telah menyebabkan macet total akibat adanya ruas jalan yang ditutup.
Kalijambe merupakan ruas jalan utama penghubung antara Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Purworejo.
Diketahui sebelumnya bahwa sebuah truk kontainer telah kehilangan kendali dan tak bisa mengontrol lajunya. Diduga truk kontainer tersebut mengalami rem blong.
Akibatnya, truk kontainer tersebut menabrak sebuah truk yang tengah melintas berisikan puluhan santri.
Tak hanya itu, truk tersebut juga mengenai satu buah mobil di ruas jalan yang sama.
Baca Juga: Kecelakaan di Karangandri Cilacap, Warga: Saya Dengar Klakson Dump Truk dari Jauh Bunyi Terus
Dilansir dari data yang dirilis oleh PMI Purworejo, terdapat 20 korban luka-luka, 5 korban luka berat, dan 1 korban meninggal dunia.
Korban luka telah dirujuk ke Rumah Sakit Tjitrowardjojo sebanyak 20 orang dan 6 orang ke RSI Purworejo, Loano.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat puluhan korban luka tergeletak bersimbah darah saat menunggu bantuan medis datang. Terdengar rintihan kesakitan dari beberapa korban yang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Kecelakaan, Polisi Tersangka Penembakan Laskar FPI Meninggal Dunia, Identitas Belum Diketahui
Proses evakuasi korban dan penyelidikan ini membuat ruas jalan Magelang-Purworejo ditutup dan sempat menyebabkan macet.
Pengendara yang akan melintas di ruas Jalan Magelang-Purworejo diarahkan untuk putar balik atau mencari jalur lain.
Salah satu pengendara di Purworejo mengaku kesal karena banyak calo jalan yang meminta imbalan dadakan.
Baca Juga: Tetapkan Tersangka Kecelakaan Bus di Sumedang, Polda Jabar: Sopir Meninggal Dunia, Jadi Kita SP3
"Ada yang tiba-tiba jadi calo jalan, dikasih jalan mutar lain, tapi suruh bayar," ujar salah seorang pengendara yang enggan disebut namanya.***