Kenapa Mbah Maridjan Tidak Mau Mengungsi? Kisah Mbah Maridjan yang Selalu Dikenang Tiap Gunung Merapi Erupsi

- 11 Maret 2023, 17:57 WIB
Jawaban kenapa Mbah Maridjan tidak mau mengungsi di tahun 2010 lalu seperti ini
Jawaban kenapa Mbah Maridjan tidak mau mengungsi di tahun 2010 lalu seperti ini /instagram sanggar_ab.jogja/

Mbah Maridjan menggambarkan pekerjaannya, di mana dia dibayar $1 per bulan, sebagai upaya untuk menghentikan aliran lahar. "Biarkan gunung berapi bernapas, tetapi jangan batuk," ujar Mbah Maridjan dikutip dari Jakarta Globe.

Baca Juga: Apakah Benar Letak Gunung Merapi Jawa Tengah? Hari Ini, 11 Maret 2023 Merapi Erupsi,Klaten Boyolali Waspada

Mbah Maridjan dikenal karena dedikasi dan kesetiaannya kepada raja dan menjadi ikon Indonesia. Dia tinggal hanya sekitar 5 kilometer (3,1 mil) dari puncak di kampung halamannya Kinahrejo. Banyak penduduk desa percaya bahwa dia akan diperingatkan dalam sebuah penglihatan jika letusan sudah dekat.

Pada Mei 2006, dia menolak meninggalkan desanya meskipun ada perintah evakuasi wajib setelah para ilmuwan memperingatkan tentang letusan yang akan segera terjadi. Dia pergi bersama lima puluh pria lainnya ke masjid desa ketika gunung berapi mulai meletus. Mengikuti teladannya, seratus keluarga lainnya juga menolak untuk dievakuasi. Dia mengalami luka bakar parah dalam ledakan berikutnya dan menghabiskan lima bulan di rumah sakit setelah diselamatkan dari rumahnya yang runtuh. 

Mbah Maridjan menjadi pahlawan populer karena penolakannya untuk meninggalkan desanya dan desakannya bahwa adalah kewajibannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya atas kesejahteraan rakyat. Beliau mengatakan bahwa “masyarakat Kinahrejo merasa sudah takdir mereka dilahirkan menjadi benteng untuk melindungi kesejahteraan kraton (istana keraton) dan masyarakat Mataram (Jawa tengah).

Dikutip dari buku Culture and the Changing Environment: Uncertainty, Cognition, and Risk Management in Cross-Cultural Perspective yang ditulis oleh Michael J Casimir, Mbah Maridjan menjawab wawancara di tahun 2006 terkait tugasnya. "Semua punya tugas. Reporter, tentara, polisi, mereka punya tugas. Saya juga punya tugas berdiri di sini," ujar dia.

Siapa Pengganti Mbah Maridjan?

Mbah Maridjan kembali menolak untuk mengungsi sebelum letusan 26 Oktober 2010, memberi tahu seorang teman bahwa dia tidak dapat pergi karena dia memiliki tanggung jawab, dan ia juga mengatakan "waktu saya untuk mati di tempat ini hampir tiba, saya tidak dapat pergi."

"Tiga belas orang lainnya, yang berada di rumahnya mencoba membujuknya untuk pergi, tewas bersamanya saat rumahnya dilanda aliran piroklastik. Hanya masjid di desanya yang masih berdiri. Jasad Maridjan ditemukan dalam posisi salat; dia diperkirakan tewas seketika oleh awan gas dan abu bersuhu ratusan derajat.

Baca Juga: Update Kondisi Gunung Merapi Erupsi Hari Ini 11 Maret, Beredar Video Jalanan Tertutup Abu, Hingga Magelang!

Keraton Yogyakarta kemudian mengkonfirmasi kematiannya. Gusti Prabukusumo, saudara laki-laki Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan bahwa mereka "sudah lama mengetahui bahwa Mbah Maridjan akan diambil oleh Merapi. Sekarang setelah dia pergi, kita harus segera memilih penjaga gerbang baru". Mbah Maridjan meninggalkan seorang istri dan lima orang anak.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah