"Hari ini aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan sekecup ciuman," lanjut tulisan Dul Jaelani.***(Pikiran Rakyat/Vidia Eva Safira)