Misteri 5 Desa Hilang di Banjarnegara, Ratusan Penduduknya Ikut Raib

25 Maret 2022, 09:16 WIB
Misteri 5 Desa Hilang di Banjarnegara, Ratusan Penduduknya Raib, Salah satu lokasi bencana yang menghilangkan satu desa, Kawah Sileri kembali erupsi dan menyemburkan material pada 29 April 2021 /Citra Ningsih/Portal Purwokerto

 

PORTAL PURWOKERTO - Terdapat lima Desa di Kabupaten Banjarnegara yang hilang. Lima desa tersebut hilang dan ratusan penduduknya raib kini masih menyimpan misteri,  akibat bencana seperti tanah longsor dan letusan kawah beracun.

Tak banyak yang tahu, jika wilayah yang subur nan indah itu menyimpan kisah suram dan pernah mengalami desa hilang.

Lima desa hilang ini menjadi sejarah pilu bagi Banjarnegara. Banyak warga yang meninggal, hilang tak ditemukan, bahkan tempat tinggal pun lenyap.

Kabupaten Banjarnegara termasuk wilayah yang rawan terjadi bencana longsor. Tidak hanya itu, Banjarnegara juga memiliki sejumlah kawah yang masih aktif sampai sekarang.

Dalam sejarah, Kabupaten Banjarnegara mengalami bencana alam besar yang menyebabkan ratusan penduduk desa meninggal dunia. Bahkan, rumah penduduk desa juga lenyap tertimbun tanah akibat longsor.

Berikut adalah desa yang hilang akibat bencana alam melansir dari akun @instambanjarnegara,

Baca Juga: Kisah Penipuan Minyak Goreng di Banjarnegara: Oknum PNS Tipu Temannya Sendiri

1. Desa Kepucukan

Desa Kepucukan berada di wilayah Dieng, Banjarnegara tepatnya di dekat kawah Sinila. Pada tahun 1979, terjadi letusan dan gas beracun di Dieng yang menewaskan 149 warga, Selasa, 20 Februari 1979.

Dini hari, warga Desa Kepucukan masih tidur lelap. Penduduk desa itu dikejutkan dengan adanya serangkaian gempa yang mengguncang desa Kepucukan.

Menurut catatan Pemda tingkat I Semarang, gempa mulai terjadi pada pukul 01.55 WIB. Seluruh penduduk desa terbangun lalu panik berlarian keluar rumah. Udara terasa sangat panas dan bau belerang menyesakkan napas.

2. Tragedi Legetang 1955

Akibat longsor besar ini, Dukuh Legetang yang awalnya sebuah lembah berubah menjadi gundukan tanah besar menyerupai bukit.

Sebanyak 351 orang dinyatakan meninggal dunia, 332 adalah warga Dukuh Legetang dan 19 lainnya adalah warga tamu dari dukuh lain.

Kondisi tahun 1955 yang minim alat berat untuk mencari korban jiwa, membuat korban jiwa dibiarkan terkubur di gundukan bukit tersebut. Untuk mengenang bencana tersebut, pemerintah lokal membuat Tugu Legetang.

Baca Juga: Senangnya...Ikut Vaksin Covid-19 Warga Banjarnegara Mendapat Minyak Goreng Gratis!

3. Tragedi Sileri 1944

Kawah Sileri dikenal sebagai kawah yang paling ganas. Dalam sejarahnya, erupsi Kawah Sileri yang paling banyak memakan korban jiwa.

Pada 4 Desember 1944, tercatat Kawah Sileri pernah mengalami erupsi dan sedikitnya 117 orang terenggut nyawanya. Di sumber lain menyebut saat Sileri erupsi 1944, ada 59 orang yang tewas dan 55 orang lainnya menghilang.

4. Tragedi Sijeruk 2006

Longsor Sijeruk 2006 adalah tanah longsor yang terjadi di Dusun Gunung Raja, Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada 4 Januari 2006.

Longsor dari lereng Gunung Pawinihan tersebut mengakibat 90 orang tewas dengan rincian 76 jenazah ditemukan dan 14 orang lainnya dinyatakan hilang. Sebagian besar korban tewas dimakamkan secara massal.

5. Tragedi Jemblung 2014

Longsor Jemblung 2014 adalah Tanah longsor yang terjadi pada 12 Desember 2014 di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Baca Juga: Video Viral Geodipa Dieng Meledak, Benar atau Hoax ? Ini Penjelasan BPBD Banjarnegara

Tanah longsor terjadi di lereng utara Bukit Telaga Lele sekitar pukul 17:30 WIB dan menimpa satu dusun yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 kepala keluarga (KK).

Sebanyak 15 orang selamat dalam kondisi luka-luka serta 108 orang tewas terkubur di antaranya 95 orang ditemukan dan 13 orang dinyatakan hilang.

Sementara Desanya kini hilang tertimbun tanah longsor. Sampai saat ini, wilayah tersebut tak lagi dihuni oleh masyarakat.

Demikian kisah lima desa di Banjarnegara yang hilang.***

 

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler