PORTALPURWOKERTO - Chef Steby Rafael mengaku kaget dan terkejut saat menjadi juri kompetisi Mocaf Noodle Cooking Competition di Puhua School, Sabtu 28 Januari 2023.
Menurutnya potensi pelajar SMA dan SMK di Banyumas ternyata luar biasa. "Tadinya aku pikir ya bakal biasa aja, karena ini kompetisi pelajar jadi tidak berharap lebih. Tapi ternyata luar biasa banyak yang punya kreasi bagus," katanya pada wartawan.
Tak hanya itu, Chef Steby pun mengaku sempat berpikir jika makanan yang diolah oleh beberapa pelajar peserta Mocaf Noodle Cooking Competition ini memang layak jual.
Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto Teken MoU dengan Puhua School Banyumas, Jalin Misi Kebhinekaan
"Jadi kreasi beberapa siswa di sini ada yang layak untuk diproduksi massal, bahkan jika jadi menu restoran sudah sangat layak," kata selebriti chef Kualibarbar ini.
Sementara itu juri kompetisi Mocaf Noodle Cooking Competition dari Association Cullinary Professional, Stefu Santoso mengatakan ia juga sempat terkejut dengan hasil kreasi para peserta.
"Saya sampai ngajak panitia lain untuk mencicipi hidangan yang enak, karena benar-benar bagus," kata dia.
Lebih lanjut, Stefu Santoso mengatakan hidangan berbahan dasar mocaf ini bisa menjadi salah satu ketahanan pangan lokal di Indonesia.
"Mocaf itu punya kelebihan salah satunya gluten free. Jadi cocok untuk yang diet, dia juga high fiber sehingga sangat mudah untuk dicerna," kata Stefu Santoso.
Menurut Stefu Santoso, sangat mungkin jika mi berbahan dasar mocaf diproduksi massal.
Baca Juga: Pengunjung Antusias Akses Layanan Penukaran Uang BI Purwokerto di Acara Imlek Puhua School
Namun yang paling utama adalah mempopulerkannya terlebih dahulu, salah satunya dengan acara Mocaf Noodle Cooking Competition di Puhua School ini.
"Karena kalau tidak dipopulerkan, nanti akan tenggelam. Kalau ini dibangkitkan secara menyeluruh dan dibicarakan oleh banyak orang di Indonesia, pasti lebih besar lagi potensinya," kata dia.
Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas, Yudi Sutanto PhD mengatakan acara budaya Tionghoa di Puhua diharapkan bisa mengajak masyarakat untuk turut bergembira.
Selain itu, Putera Harapan Banyumas juga ingin turut mempromosikan mocaf kepada anak-anak muda.
"Mocaf dilombakan karena menjadi salah satu simbol ketahanan yang dihasilkan oleh para petani-petani kita
Sekertaris Yayasan Putera Harapan Banyumas, Kartika Widjaja menambahkan salah satu kompetisi memasak dengan bahasan dasar mocaf diharapkan bisa meningkatkan permintaan.
"Event ini diangkat sebagai concern kita sebagai masyarakat dan berkolaborasi dengan BI Purwokerto untuk sinergi dan mengangkat para petani agar demandnya ada. Semoga ke depan ada program berkelanjutan," kata dia.***