Sekjen MPR RI, Ma'ruf Cahyono Bangga Bahasa Banyumas 'Ngapak' Mendunia, Kearifan Lokal yang Harus Dirawat

10 Mei 2023, 10:02 WIB
 Bahasa Banyumas /Irani/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO -  Sekjen MPR RI, Ma'ruf Cahyono bangga bahasa "ngapak" mendunia. Apa yang harus dilakukan wong Banyumas terkait bahasa "ngapak" yang sudah banyak dikenal masyarakat dalam maupun luar negeri?

Masyarakat Banyumas dan sekitarnya patut berbangga lantaran bahasa "ngapak" sudah banyak dikenal masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, bahasa "ngapak" rupanya juga sudah mulai merambah ke luar negeri.

Sebagai putra Banyumas, Ma'ruf Cahyono sangat bangga terhadap tanah kelahirannya, Banyumas. Budaya dan seni yang dimiliki masyarakat Banyumas ini patut mendapat apresiasi dari seluruh lapisan masyarakat.

 Baca Juga: Sukses Jadi Sekjen MPR RI, Ma'ruf Cahyono Putra Banyumas Beberkan Peran Penting Keluarga

Ma'ruf mengatakan bahasa "ngapak" merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat Banyumas yang sangat membanggakan.

Sebagai orang atau wong Banyumas sudah sepantasnya berbangga dan mengapresiasi budaya lokal yang merupakan warisan turun temurun dari leluhur masyarakat Jawa kuno.

"Bahasa ngapak merupakan salah satu kearifan lokal yang harus di rawat dan dijaga dengan kebijakan. Setiap daerah memiliki kearifan lokalnya sendiri. Bagaimana kita menyikapi dan merawatnya sebagai warisan budaya," ujar Ma'ruf saat ditemui Portal Purwokerto, Minggu, 5 Maret 2023 di kediamannya di Wangon.

Sebagai wong Banyumas ada beberapa hal yang harus dilakukan terhadap budaya "ngapak" yang sudah mendunia ini. Salah satunya adalah dengan menjaga dan merawatnya.

 Baca Juga: Kunjungi Wilayah Terpencil di Desa Cikakak, Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono dan KAFH Salurkan Bantuan Sosial

Menurut pria lulusan SMA N 1 Purwoketo tersebut untuk merawat dan menjaga bahasa "ngapak" perlu adanya payung kebijakan. Di dalam kebijakan itu yang akan mengatur, menjaga, dan merawat agar bahasa "ngapak" tetap terjaga.

Setelah adanya payung kebijakan itu kemudian nantinya sebagai masyarakat Banyumas melakukan pengembangan. Pengembangan ini bertujuan membawa arah bahasa "ngapak" lebih dikenal masyarakat luas dan menjadi suatu kearifan lokal yang sangat membanggakan.

Kedepannya Bahasa "ngapak" juga harus dimajukan dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk itu perlunya suatu proses yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

Proses itu bisa dimulai dari pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaaan. Semua itu harus dipayungi dengan kerangka kebijakan.

 Baca Juga: Peduli Warga Banyumas, Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono dan KAFH Unsoed Purwokerto Blusukan Bagikan Sembako

"Tidak bisa suatu ide gagasan bagus apalagi untuk merawat dan menjaga suatu tradisi kalau tidak dipayungi dengan kebijakan tentu masyarakat tingkat ketaatan atau kepatuhan dan pembinaannha kembaki tidak ada dasarnya," imbuhnya.

Bahasa "ngapak" merupakan bahasa khas masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Bahasa "ngapak" merupakan bahasa Jawa, sering juga disebut bahasa Banyumasan.

Dikatakan bahasa "ngapak" karena dalam pengucapannya bahasa ini terkenal dengan cengkok khas Jawa yang medhok. Jadi orang yang belum pernah mendengarnya terkesan seperti ngapak ngapak.

Baca Juga: Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono dan KAFH Unsoed Purwokerto Adakan Baksos di Desa Limpakuwus Banyumas 

Bahasa "ngapak" biasa dipakai oleh masyarakat daerah Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Cilacap dan sekitarnya.*

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler