Update Kasus Penemuan Kerangka Bayi di Tanjung, Purwokerto! Bapak Inses dengan Anak Kandung Lahirkan 7 Bayi

26 Juni 2023, 12:38 WIB
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi mengupdate info jika, kasis inses di Banyumas.* /Hening Prihatini/Portal Purwokerto


PORTAL PURWOKERTO - Ini update kasus penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Keamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Ternyata kasus inses. Bapak kandung tega setubuhi anak perempuannya, hingga melahirkan 7 bayi.

Fakta baru terungkap terkait kasus temuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Purwokerto. Ternyata tidak hanya 4 bayi yang dilahirkan E (26) perempuan yang mengaku pemilik tulang belulang bayi yang ditemukan di lahak kosong milik warga.

Tetapi ada tujuh bayi yang dilahirkan oleh E. Bayi ini merupakan hasil hubungan sedarah atau inses antara E dengan ayahnya sendiri, RD (57) yang telah diamankan oleh Polresta Banyumas.

Saat ini Polresta Banyumas mengerahkan tim K2 untuk kembali melakukan pencarian tiga tulang bayi yang juga telah meninggal dan dikubur di pekarangan tersebut. 

Baca Juga: Pelaku Pengubur Bayi di Tanjung Purwokerto Pernah Hamil di Usia 15 Tahun, Benarkah Hasil Hubungan Inses?

Kasus ini terungkap setelah pemilik lahan Tomo, mempekerjakan beberapa orang untuk membenahi tanah bekas kolam. Salah satu pekerja menemukan tulang yang dibungkus kain. 

Penemuan tersebut dilaporkan ke Polresta Banyumas. Setelah dilakukan uji forensik, diketahui jika tulang yang ditemukan adalah tulang bayi. 

Satreskrim Polresta Banyumas pun langsung melakukan penyelidikan, dan penggalian di sekitar lokasi kejadian. Hasilnya menemukan empat tulang bayi lainnya. 

Seorang wanita berinisial E (26), mengaku jika sebagai pemilik empat kerangka bayi yang ditemukan di Tanjung, Purwokerto. Pada Sabtu, 24 Juni 2023 dinihari, Satreskrim Polresta Banyumas mengamankan RD, yang merupakan ayah dari E. 

Baca Juga: Orang Tua 4 Kerangka Bayi Desa Tanjung, Purwokerto, E Mengaku Ibu dari 4 Anak itu, Suami-Pacar Masih Misteri

Berdasarkan hasil keterangan RD, jika anaknya sudah melahirkan sebanyak 7 kali. Kehamilan anaknya tersebut merupakan hasil hubungan dengannya, sejak tahun 2013.

Aksi bejat RD ini dilakukan saat keduanya tinggal di sebuah gubug sederhana yang terletak di pinggiran kali Banjaran, Tanjung Purwokerto.

Mirisnya, ketujuh bayi hasil hubungan sedarah tersebut dihabisi oleh RD dan dikubur di lahan kosong di Kelurahan Tanjung Purwokerto.

Ketujuh bayi hasil hubungam sedarah tersebut dilahirkan dan langsung dihabisi dengan cara dibekap menggunakan kain. Mayatnya dikubur di lahan kosong sekitar gubug mereka tinggal.

Baca Juga: 5 Fakta Penemuan 4 Kerangka Bayi di Kelurahan Tanjung Purwokerto: Tulang Berbalut Kain Merah dan Putih

Kapolresta Banyumas Edy Suranta Sitepu melalui Kasatreskrim Agus Supriadi mengungkapkan persetubuhan dilakukan saat E berusia sekitar 13 hingga 14 atau sekitar tahun 2013.

"Iya betul itu hasil hubungan daripada pelaku RD dengan anak kandung dari pelaku tersebut sejak tahum 2013" ungkap Agus Supriadi kepada awak media Senin, 26 Juni 2023.

Lebih lanjut Agus menuturkan pelaku RD memiliki 3 istri. Istri pertama dinikahi secara sah sedangkan dua istri lainnya dinikahi secara siri.

Untuk istri pertama dan kedua sudah berpisah dan tinggal istri ketiga. E merupakan anak RD dari istri ketiganya.

Ibu kandung dari E alias istri ketiga RD ini sudah mengetahui perilaku bejat suaminya. Namun karena diancam akan dibunuh maka ia tidak dapat berbuat apa apa ketika suaminya melakukan hubungan sedarah dengan anak kandungnya.

Baca Juga: Wanita Pemilik 4 Kerangka Bayi di Kelurahan Tanjung Purwokerto Ternyata Pernah Diusir Warga, Ini Penyebabnya

"Ibunya mengetahui namun karena diancam akan dibunuh ia tidak dapat berbuat apa apa," tambah Agus.

Beredar kabar bahwa RD yang bekerja sebagai dukun pengobatan ini melakukan perbuatan kejinya atas perintah dari guru spiritualnnya. Agus ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai informasi tersebut.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler