PORTAL PURWOKERTO - Sebanyak 1014 lansia di Kabupaten Kebumen mendapat makan bergizi gratis dari Pemkab Kebumen selama satu bulan. Lansia penerima makanan gratis adalah warga penerima manfaat yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS Bansos Kemensos.
Khusus untuk bantuan makanan bergizi gratis lansia di seluruh kecamatan, Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas Sosial P3A) menganggarkan dana Rp1,3 miliar.
Makanan gratis ini merupakan murni program dari Pemkab Kebumen yang dianggarkan melalui APBD. Dan ini baru pertama kali kita laksanakan di 2024,"
Pemberian makanan siap saji gratis selama satu bulan dimulai sebelum puasa sampai setelah lebaran Idul Fitri kemarin.
“Alhamdulillah kami sudah memberikan bantuan makanan siap saji secara gratis total ada 1014 lansia yang ada di seluruh kecamatan di Kebumen selama satu bulan penuh ,” kata Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Kebumen Dwi Suliyanto Selasa 28 Mei 2024.
Menurut Pemkab Kebumen mengalokasikan Rp1,3 Miliar untuk menyediakan makanan siap saji bagi para lansia tersebut.
Makanan diberikan pada waktu pagi dan siang. Kemudian menu makanannya cukup lengkap terdiri dari protein hewani dan nabati, seperti ikan, telur, ayam, tahu, tempe, sayur mayur serta buah-buahan.
"Satu porsi makanan, itu harganya sebesar Rp22 ribu per porsi," ujar Dwi.
Para penerima manfaat ini, kata Dwi, merupakan lansia yang sudah masuk DTKS dan juga non DTKS.
Adapun sistem pendistribusiannya adalah, semua makanan di drop atau dikumpulkan di kantor kecamatan.
Setelah itu ada kurir yang ditugaskan untuk mengantar ke tiap-tiap rumah lansia. Dwi menyebut, per kecamatan rata-rata ada 39 lansia yang mendapat manfaat dari program tersebut.
"Pemberian makanan siap saji gratis ini sebagai bentuk perhatian Pemkab Kebumen terhadap para lansia yang sudah tidak bisa bekerja. Meskipun hanya satu bulan, tapi paling tidak sudah ada perhatian dari kita, dan harapannya bisa terus berlanjut setiap tahun dengan jumlah yang lebih banyak," tutur Dwi.***