PORTAL PURWOKERTO - Hujan deras sepanjang hampir 12 jam sejak Minggu 25 Oktober 2020 malam hingga Senin 26 Oktober, menyebabkan tujuh sungai besar yang membelah wilayah Kebumen meluap.
Luapan air sungai menyebabkan ribuan rumah di 27 desa, yang ada di tujuh kecamatan terendam banjir. Sebanyak 1.175 jiwa terpaksa diungsikan karena ketinggian air hampir mencapai 2 meter.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, ke tujuh sungai tersebut adalah Sungai Lesung di Kecamatan Prembun, Sungai Luk Ulo Kebumen, Sungai Kedungbener Kecamatan Alian dan Kebumen, Sungai Karanganyar di Kecamatan Karanganyar.
Baca Juga: Alhamulillah, 6 Bantuan Sosial Diperpanjang Sampai 2021, Cek Syaratnya Disini
Baca Juga: Libur Panjang, Diperkirakan Kenaikan Kendaraan Mudik ke Jateng Hingga 40 Persen
Kemudian Sungai Kemit Karanganyar dan Adimulyo, Sungai Telomoyo Puring, dan Sungai Jatinegara di Kecamatan Sempor.
"Hujan tidak hanya terjadi di hulu, tapi di bagian hilir juga sangat deras, menyebabkan belasan tanggul sungai jebol. Luapan air dan tanggul jebol merendam ribuan rumah di 27 desa tujuh kecamatan," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Teguh Kistiyanto, Senin.
Kondisi terparah wilayah yang dekat dengan bantaran sungai. Sedangkan di pemukiman ketinggian air antara 1 hingga 2 meter.
Baca Juga: Staycation Bisa Jadi Alternatif Libur Panjang Akhir Oktober Ini
Baca Juga: Cara Belajar Anak Millennials Yang Berbeda Dari Pendahulunya
Banjir juga menyebabkan ribuan hektar terandam, ketinggian air di sawah bisa mencapai 2 meter. Belum ada laporan korban jiwa, namun yang jelas banyak binatang peliharaan seperti kambing yang mati karena banjir.
"Di Desa Madureja Kecamatan Puring tanggul sungai Telomoyo jebol sepanjang 30 meter sehingga, air masuk ke pemukiman ke rumah warga. Ketinggian antara 30 cm sampai 1 meter masuk kedalam pemukiman. Sebanyak 995 orang lebih dari 6 RT mengungsi ke gedung SD Madureja," katanya.
Sebanyak 170 jiwa warga Desa Krakal juga diungsikan Kantor Balaidesa Krakal. Karena ketinggian air di pemukiman mencapai 1,6 meter. Total jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.175 jiwa.
Baca Juga: Pulau Rinca Ditutup Usai #SaveKomodo Menggema Akibat Foto Komodo Hadang Truk Proyek
Baca Juga: Puluhan Warga di Sidang lalu Didenda, Akibat Masih Tak Pakai Masker
Banjir paling parah terjadi di pemukiman sekitar Sungai Kedungbener, mengakibatkan warga Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen yang meluap.
"Luapan Sungai Kedungbener menyebabkan 11 desa dua kecamatan tergenang," kata Teguh.
Luapan sungai juga menyebabkan tanggul jebol, jembatan terputus, ternak hilang dan mati kolam ikan hingga tambak udang hancur. Belum kerusakan rumah barang elertronik. Selain banjir bencana hydrologi juga menyebakan tanah longsor.***
*Sebelumnya berita ini berjudul, Bencana Hydrologi Pengaruh La Nina Melanda Wilayah Kebumen, 27 Desa*