Dari Dokter Hingga Sopir, 25 Nakes RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, Positif Covid-19

- 24 November 2020, 18:58 WIB
Penganan pasien Covid 19 di RSU Margono Soekarjo Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
Penganan pasien Covid 19 di RSU Margono Soekarjo Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah /Evi Yanti/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO-Sebanyak 25 tenaga  kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, terkonfirmasi Covid-19.

Mereka yang  terkonfirmasi positif Covid, terdiri dari 3 tenaga dokter, 16 perawat, dan sisanya dari ahli gizi, tenaga cleaning service, supir dari 25 orang yang kena covid itu, Sebanyak 24 orang termasuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala).

Hal itu terungkap pada Rapat Sekretariat Tim Satgas Covid-19 Purbalingga, di pringgitan Pendopo Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Kantor Dispenda dan Diperkin Banyumas Ditutup, 2 PNS Tertular Covid 19, Waspadalah

Rapat dipimpin Pjs Bupati Sarwa Pramana, SH, M.Si itu menyikapi atas lonjakan drastis kasus Covid-19 di Purbalingga.

“Berdasar hasil tracing, penularan tenaga kesehatan ini justru berasal dari luar, bukan tertular dari rumah sakit. Karena kebetulan, ada sejumlah perawat yang tertular oleh suaminya yang bekerja di lain tempat,” kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, dr Sulistya Rini Candra Dewi, M.Kes.

Pihak RSUD sangat ketat menerapkan protokol kesehatan bagi tenaga medisnya. Untuk tenaga medis yang menangani langsung pasien covid menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3.

Baca Juga: Denda Rp5 Juta atau Tes Swab, Wajib Bagi Yang Bekerumun, Bagimana Rizieq dan Keluarganya??

Sedang yang tidak bersinggungan langsung seperti di poliklinik menggunakan APD level 2.

“Kami menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis RSUD,” kata Rini

Dari 25 nakes yang terkonfirmasi Covid-19, sebanyak 12 orang sudah sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.

Sementara itu Pjs Bupati Sarwa Pramana mengatakan, dengan lonjakan kasus covid yang tinggi, sementara daya tampung rumah sakit yang terbatas, maka penerapan protokol kesehatan di semua lini, baik perkantoran, pasar, tempat wisata, pertokoan, fasilitas umum dan lainnya harus diperketat. 

Baca Juga: Kontak Dengan Kerumunan Riziek Shihab?? Kemenkes Minta Isolasi Mandiri 14 Hari, Ada Covid di Sana

“Untuk tempat keramaian seperti pasar yang berpotensi mudah menularkan, harus ketat penerapan protokol kesehatannya,” kata Sarwa Pramana.

Namun, dengan melihat kapasitas rumah sakit saat ini dan lonjakan kasus, maka pasien OTG langsung dilakukan isolasi. Jika memungkinkan diisolasi mandiri di rumah, namun jika tidak di isolasi di eks gedung SMPN 3 Purbalingga.

Di gedung sekolah ini, mampu menampung 94 hingga 100 orang yang ditempatkan pada 14 ruangan.

Baca Juga: Giliran di Wonosobo, Baliho Habib Rizieq Shihab juga Dicopot Aparat

Sarwa juga meminta penerapan Jogo Tonggo yang mengedepankan gotong royong masyarakat harus benar-benar diterapkan.

“Ayo sikap gotong royong masyarakat, kita bangkitkan kembali. Para kepala desa untuk menggerakkan masyarakatnya saling menolong terhadap warganya yang terkena covid. Jaga tetangga yang terkena covid, bantu mereka,” pungkas Sarwa Pramana.***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x