Pergerakan tanah ini juga mengancam sekitar 15 rumah lainya, berada di RT 6 RW 6 Dusun Semaya. Warga meminta agar Pemerintah segera melakukan penanganan pergerakan tanah segera ditangani.
Terutama pembangunan talud di samping Sungai Logawa, yang longsor akibat banjir pada pertengahan November 2020.
Baca Juga: Cair, Program PKH Kemensos, Waktunya Pas Saat Harga Kebutuhan Naik
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan, penanganan tanah bergerak beda dengan banjir.
“Tidak bisa langsung ditangani sebab harus menunggu gerakan tanah mereda. Menunggu musim hujan, sebab gerakan tanah muncul pada saat musim penghujan. Musim kemarau relatif stabil,” tambahnya. ***