PORTAL PURWOKERTO - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Kali Paruk meluap dan membanjiri Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang di Kabupaten Banyumas pada Rabu 27 Januari 2021, pukul 13.30 WIB. Luas wilayah banjir berdasarkan kajian InaRisk mencapai 25.279 hektar (ha) jumlah jiwa yang terpapar sebanyak sebanyak 371.632.
Berdasarkan kajian risiko InaRisk menyebutkan bahwa banjir di Desa Pandansari Banyumas memiliki resiko tinggi, “Luas wilayah bahaya banjir mencapai 25.279 ha dan jumlah jiwa yang terpapar sebanyak sebanyak 371.632 yang tersebar di 25 kecamatan,” kata Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan tertulisnya Rabu malam.
Baca Juga: Angin Kencang Sapu 7 Kecamatan di Cilacap, Sejumlah Rumah Ambruk, Satu Warga Tertimpa PohonBaca Juga: Angin Kencang Sapu 7 Kecamatan di Cilacap, Sejumlah Rumah Ambruk, Satu Warga Tertimpa Pohon
Baca Juga: Ini Penyebab Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang Banyumas Banjir
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menyebut jika permukaan tinggi banjir mencapai 20 hingga 30 sentimeter (cm).
BPBD setempat hingga Rabu malam telah menurunkan timnya untuk melakukan pendataan kemungkinan terjadinya korban jiwa serta kerusakan pada rumah warga sepanjang Sungai Keruk yang mengalami banjir bandang.
Mengingat banjir akibat hujan lebat yang terjadi sepanjang siang telah memicu terjadinya kenaikan permukaan air. Banjir juga menyebabkan dua kendaraan hanyut di Desa Pandansari Ajibarang ini.
BPBD setempat juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi dan membersihkan lokasi terdampak banjir.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengkonfirmasi hal tersebut melalui laman Instagramnya pada Rabu malam.
Dalam postingannya, ia mengatakan bahwa banjir di Desa Pandansari ini disebabkan karena gerombolan pohon bambu yang menghambat sungai selain karena hujan deras.
"Banjir di Desa Pandansari Ajibarang, gara-gara gerombolan pohon bambu menyumbat sungai. Hujan deras ya terus meluap," tulis Bupati Banyumas. Ia pun meminta pihak terkait untuk mengangkat bambu tersebut agar aliran air Sungai Paruk tidak lagi terhambat.
Ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memberikan peringatan dini cuaca, mengenai potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah kabupaten Banyumas dan sejumlah wilayah di pesisir selatan Jawa Tengah.
“Wilayah Banyumas berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi pada pukul 17.22,” kata BMKG dalam laman resminya yang tersebar di sejumlah aplikasi Whatsapp Rabu.
Raditya juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung di beberapa wilayah hingga akhir Februari 2021.
“Masyarakat dapat memantau pra kiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui risiko bahaya wilayahnya melalui laman Inarisk, katanya melalui laman resmi BNPB.***