Network
PORTAL PURWOKERTO - Inflasi di kota Purwokerto tercatat sebesar 0,35 persen. Secara tahunan tercatat 1,93% (yoy) dan masih sejalan dengan rentang target inflasi 3±1%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi mengatakan inflasi Purwokerto di bulan Januari 2021 utamanya bersumber dari komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau, terutama cabai rawit, tempe dan tahu mentah.
"Peningkatan harga cabai rawit dipengaruhi oleh faktor cuaca, yaitu curah hujan yang tinggi," ujarnya dalam rilis yang diterima Portal Purwokerto Selasa 2 Februari 2021.
Baca Juga: Sosialisasikan Pencegahan Covid-19, 60 Armada Digerakkan Hingga Ke Desa di Kabupaten Banyumas
Sementara itu kenaikan harga tempe dan tahu mentah sejalan dengan meningkatnya harga kedelai di pasar internasional.
Harga pasar internasional sangat berpengaruh terhadap harga kedelai di Indonesia mengingat 90% kebutuhan kedelai dalam negeri diperoleh melalui impor. Di sisi lain, inflasi juga tertahan oleh penurunan harga telur ayam ras dan bawang merah.
"Bulan Januari 2021 ini inflasi 0,35 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,33 persen. Laju inflasi Purwokerto terpantau lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional dan Jawa Tengah," kata Samsun.
Baca Juga: Akhir Pekan Ini Jateng di Rumah Saja Digelar, Akankah Hajatan di Kabupaten Banyumas Bubar?
Secara tahunan, Purwokerto tercatat mengalami inflasi sebesar 1,93% (yoy), terkendali dan berada di bawah rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3%±1% (yoy).
