PORTAL PURWOKERTO - Pelaksanaan Jateng di Rumah Saja di 35 kabupaten/kota masih pro dan kontra, sehingga kebijakan di wilayah menjadi beragam. Ada yang menutup total ada yang masih membuka beberapa fasilitas publik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui hal tersebut, hingga Jumat 5 Februari 2021 Jateng di Rumah Saja masih memicu perdebatan di Jateng, muncul pro kontra.
Gerakan Jateng di Rumah Saja digelar secara serentak di 35 kabupaten kota di Jateng. Terjadinya pro kontra menyebabkan kebijakan pelaksanaan dilapangan juga tidak seragam, Ada yang menutup total, ada yang masih membuka beberapa fasilitas publik.
Baca Juga: 5 Syarat Dapat Bantuan Untuk Nasabah PNM Mekar, Cek Daftar Penerima BPUM 2021 Di Sini
"Besok dugaan saya ada beberapa yang ketat sekali, tapi ada beberapa yang agak longgar. Yang longgar itu saya minta operasi yustisinya diketatkan, agar bisa dilakukan perbaikan," tegasnya.
Gerakan Jateng di Rumah Saja tidak bisa dilakukan seragam. Hal itu bukan karena tidak tegas seperti yang diharapkan sejumlah pihak, akan tetapi karena sebenarnya tujuan dari gerakan itu adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
"Maka, di ujung PPKM kedua ini, ayo kita agak sedikit ketat, sedikit memberikan pengorbanan waktu, sedikit kita memberikan penghormatan pada pahlawan Covid-19 ini agar mereka bisa terbantu. Mudah-mudahan ini bisa berjalan sukses," jelasnya.