Heboh Vaksinasi Covid Wartawan PWI Banyumas, Dari Takut Jarum Suntik Hingga Mendadak Hipertensinya Kumat

- 25 Februari 2021, 16:38 WIB
wartawan menjadi skala prioritas penerima vaksin gelombang ke 2, vaksinasi terhadap salah satu anggota PWI Banyumas  di Puskesmas Purwokerto  Barat Kamis 25 Februari 2021
wartawan menjadi skala prioritas penerima vaksin gelombang ke 2, vaksinasi terhadap salah satu anggota PWI Banyumas di Puskesmas Purwokerto Barat Kamis 25 Februari 2021 /Evi Yanti


PORTAL PURWOKERTO -
 Dari takut jarum suntik, hingga hipertensinya  mendadak kumat  mewarnai  proses vaksinasi covid 19 terhadap  35 wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas di Puskesmas Purwokerto Barat,  Kamis 15 Februari 2021.

Sebelum menjalani vaksinasi, sejumlah wartawan melakukan persiapan mental  menghadapi jarum suntik, sebab fenomena takut jarum suntik bukan mitos. 

Adalah Anang Firmasyah wartawan Suara.com sejak awal datang ke pelaksanaan vaksinasi anggota PWI Banyumas  bertempat di Puskesmas Purwokerto Barat,  katanya sudah merasa ngeri membayangkan takut  jarum suntik.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Tak Sesuai Jumlah Sasaran, Vaksinasi Tahap 2 di Cilacap Baru Menyasar 2.634 atau 15 Persen

Baca Juga: Kronologis Penembakan Anggota TNI AD di Kafe Cengkareng oleh Bripka CS, Gegara Tak Mau Bayar Bill?

Ketika dipanggil untuk skrining kesehatan,  wajahnya sudah terlihat tegang.  Dia mengaku takut jarum suntik sejak kecil.

Memasuki ruang vaksinasi,  ketika perawat sudah siap dengan jarum suntiknya,  mendadak  dia peluk wartawan Jati lain yang kebetulan paling dekat dengan nya. Wajahnya langsung disembunyikan di balik punggungnya.

Tak sekalipun menoleh melihat wajah  petugas Puskesmas yang membawa jarum suntik untuk vaksinasi

Kehebohan tersebut langsung diabadikan rekan wartawan  lain yang sudah menunggu momen penyuntikan vaksin sinovak terhadapnya, mereka sampai lupa untuk jaga jarak.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Eropa Napoli Vs Granada: Pekerjaan Berat Gennaro Gattuso untuk Napoli

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Eropa Arsenal Vs Benfica: Mikel Arteta Harapkan Kemenangan untuk Arsenal

Anang yang fotografer  baru melepas pelukan rekannya setelah perawat bilang, “Uwis mas  (sudah mas) sudah disuntik vaksin,” katanya,

Wajah sempat menampakan keheranan karena tidak merasakan sakit ketika disuntik, Menurut Anang tidak sakit  ,  "Bagaimana ya dari kecil sudah takut  suntik. Meski tidak sakit tetap saja ngeri ketika harus disuntik," terangnya.

Namun kepada masyarakat dia tetap berpesan untuk tidak takut divaksin. Karena sangat penting agar corona segara menghilang. “Saya takut tapi  saya beranikan diri," terangnya.

Arbi dari detik.com juga takut jarum suntik namun bagi dia vaksin sangat penting untuk menjaga diri sendiri dan keluarganya. Baginya Jarum suntik telah mengalahkan corona.

Baca Juga: Sudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12? Berapa Lama Evaluasinya? Cek Disini

Baca Juga: Untuk Mempercepat Proses, Siapkan Hal Ini Saat Menunggu Evaluasi Prakerja Gelombang 12

Hingga  akhir pelaksanaan program vaksin gratis dari pemerintah berjalan lancar. Namun  beberapa wartawan tensi darahnya mendadak naik.

Seperti  Ali dari Radar Banyumas dan Driyanto dari Kedautan Rakyat, Ali  mengaku tidak pernah tensinya naik selalu normal. Driyanto  bahkan harus konsumsi obat penurun tensi agar  bisa vaksinasi.

Namun saat skrining kesehatan, tiba tiba tensi darahnya  dites mendadak naik  dari 110 70 naik menjadi 120  80. Meski tergolong normal ia merasa heran dengan perubahan tersebut. “Apa alat tensinya yang rusak ya,”ujar Ali.

Ketua PWI Banyumas Liliek Dharmawan mengaku, sudah mempersiapkan diri menjelang vaksinasi, dengan olah raga istirahat cukup hingga minum jus semangka. Katanya jus semangka dapat menurunkan tensi.

Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta Login di Depkop.go.id Cek Daftar Bantuan UMKM Klik eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Cekcok di Kafe Cengkareng, Oknum Polisi Tembak Pekerja, Tiga Orang Tewas

"Semangka setengah gluntung saja jus saya minum  agar tensi stabil  sehingga bisa ikut vaksinasi,"terangnya.

Wartawan Media Indonesia itupun masyarakat untuk tidak takut untuk divaksin Covid-19.

“Vaksinasi  tidak menjamin tidak terkena Covid namun dapat mengurangi efek tertular corona. Gejala yang timbul lebih ringan dibanding yang tidak divaksin," katanya.

Vaksinasi kepada wartawan kata Bupati Banyumas Achmad Husein menjadi skala prioritas penerima vaksin gelombang ke 2 ,selain pelayan publik, ASN, Polri dan TNI.

"Wartawan merupakan  salah satu kelompok profesi yang banyak berkontak langsung dengan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Bripka CS, Penembak Tiga Orang di Kafe Cengkareng Dibekuk Polda Metro Jaya, Kapolda: Saya Tindak Tegas

Bupati berpesan meski sudah disuntik vaksin, protokol kesehatan tetap harus diterapkan. ***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x