Jenazah ABK Filipina yang Meninggal Usai Positif Covid-19 Tak Bisa Dibawa ke Negara Asal, Kecuali Dikremasi

- 11 Mei 2021, 14:22 WIB
KM Hilma Bulker yang membawa gula rafinasi dari India, 13 dari 20 ABK asal Filipina terkonfirmasi Positif Covid-19. Saat ini masih dalam perawatan.
KM Hilma Bulker yang membawa gula rafinasi dari India, 13 dari 20 ABK asal Filipina terkonfirmasi Positif Covid-19. Saat ini masih dalam perawatan. /Renny T Hamzah/Ale Senaru

PORTAL PURWOKERTO – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) warga negara asing (WNA) asal Filipina meninggal dunia, setelah dinyatakan positif Covid-19, Selasa, 11 Mei 2021 pada pukul 02.25 WIB.

ABK berinisial DRQ (50) asal Filipina meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cilacap, sejak 30 April 2021.

ABK Kapal Hilma Bulker ini membawa gula rafinasi dari India, dan dinyatakan meninggal dunia, karena kegagalan pernafasan akut, akibat dampak infeksi Covid-19.

Baca Juga: Satu ABK Filipina yang Bawa Gula Rafinasi dari India Meninggal Dunia, Sempat Kritis dan Dirawat Intensif

Baca Juga: Bertambah Satu ABK Filipina Positif Covid-19, Total 14 ABK Kapal Hilma Bulker Isolasi di RSUD Cilacap

Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf mengatakan jika jenazah ABK Filipina yang meninggal akibat Covid-19 ini, tidak bisa dibawa ke negara asalnya.

Hal ini sesuai dengan peraturan yang tertuang di Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 bahwa orang yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa keluar wilayah Republik Indonesia.

“Saat ini jenazah masih di RSUD Cilacap, dan kami sedang dikoordinasikan lebih lanjut dengan agen kapal, Kedutaan Besar Filipina dan pihak keluarga, apakah akan dimakamkan di Indonesia atau jenazah dikremasi kemudian abunya dibawa ke Filipina,” ujar Sekda kepada wartawan, Selasa, 11 Mei 2021.

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 2021 Telah Ditetapkan Pada Selasa, Ini Informasinya

Farid mengatakan, jika dikremasi, maka abunya bisa dibawa ke Filipina. Proses kremasi akan dilakukan di Purwokerto.

Sehingga saat ini masih ada 13 ABK Filipina yang masih dirawat di RSUD Cilacap karena terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka yang dirawat, dalam keadaan stabil, dan masih dalam pegawasan dari petugas medis.

Sedangkan enam ABK lainnya yang negatif masih menjalani isolasi mandiri di kapal Hilma Bulker yang saat ini bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.

 Baca Juga: Lagi, Kebakaran Ludeskan Gudang Kasur di Bojongsari Purbalingga Menjelang Lebaran 2021

Kronologis Meninggalnya ABK Filipina, Setelah dirawat selama 11 hari di RSUD Cilacap

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika pasein ABK Filipina DRQ masuk ke UGD RSUD Cilacap pada Jumat, 30 April 2021 pukul 17.30 WIB dengan keluhan batuk sesak nafas dan sudah terkonfrimasi positif Covid-19.

Pasien di rawat di RSUD Cilacap. Selanjutnya  pada tanggal 5 Mei, kondisi pasien menurun, dengan kondisi keluhan sesak nafas yang semakin berat, dan saturasi oksigen menurun. Selanjutnya pasien dipindahkan ke ruang pengawasan intensif, di ruang Amarilis.

“Pada tanggal 7 Mei, kondisi semakin memberat, tanda vital mulai tidak stabil, dan muncul tanda-tanda gagal nafas, lalu pasien dipindahkan ke ICU sentral dengan untuk dilakukan perawatan intensif dengan terapi oksigen, menggunakan HFNC (high flow nasal canul),” ujarnya.

Baca Juga: 4000 Pemudik Positif Covid, Jateng 28 Orang, Pemudik Jebol Penyekatan Memasuki Jateng, Daerah Diminta Siaga

Selanjutnya diberikan terapi immunoglobin atau plasma konvalesen, melalui vena. Rencana akan diberikan selama 5 hari. Akan tetapi, pada tanggal 10 Mei, sesak nafas semakin meningkat, dan kadar oksigen menurun sekali.

“Kadar oksigen menurun sekali, sehingga dilakukan tindakan inkubasi atau dipasang incubator, dan dipasang CVC (Central Venous Catheter) agar obat-obatan cepat bereaksi,” ujarnya.

Setelah diberikan penanganan intensif, pasien mengalami henti jantung/cardiac arrest. Selanjutnya dilakukan resusistasi jantung paru atau pompa jantung.

Baca Juga: Dua Hari Jelang Idul Fitri, 57 Kendaraan Kembali Diputar Balik di Pos Mergo Dayeuhluhur, Cilacap

“Namun pasien tidak ada respon, dan pada pukul 02.25 WIb dinyatakan meninggal dunia ole dokter jaga,” katanya.

Direktur RSUD Cilacap Moch Ichlas Riyanto mengatakan jika penanganan terhadap pasien sudah dilakukan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19.

Sementara itu, terkait dengan riwayat penyakit memiliki hipertensi. Akan tetapi belum diketahui secara pasti, dan tidak ada penyakit lainnya.

Hasil sampel swab dari para pasien Covid-19 asal Filipina juga masih dalam pemeriksaan Balitbangkes Kemenkes RI.

Baca Juga: 7 Tips Liburan Aman di Masa Pandemi untuk Hilangkan Bosan, Nomer 5 Penting Banget

Sebelumnya, KM Hilma Bulker yang membawa gula rafinasi dari India, sampai di Cilacap pada 25 April 2021. Dari 20 ABK asal Filipina yang ada di kapal berbendera Panama itu,13 orang dinyatakan postif Covid-19 setelah dilakukan pengecekan kesehatan oleh KKP Cilacap.

Kemudian ada tambahan satu ABK lagi yang dinyatakan positif. Sehingga total ada 14 ABK Filipina yang dinyatakan positif corona. Semuanya di rawat di RSUD Cilacap.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah