Kronologis ABK Asal Filipina yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia, Bawa Gula Rafinasi dari India ke Cilacap

- 11 Mei 2021, 14:40 WIB
Sekda Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf didampingi Kepala Dinkes Cilacap dan Dirut RSUD Cilacap memberikan press rilis terkait satu ABK asal Filipina yang meninggal dunia, Selasa, 11 Mei 2021.
Sekda Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf didampingi Kepala Dinkes Cilacap dan Dirut RSUD Cilacap memberikan press rilis terkait satu ABK asal Filipina yang meninggal dunia, Selasa, 11 Mei 2021. /Renny T Hamzah

 Baca Juga: Lagi, Kebakaran Ludeskan Gudang Kasur di Bojongsari Purbalingga Menjelang Lebaran 2021

Kronologis Meninggalnya ABK Filipina, Setelah dirawat selama 12 hari di RSUD Cilacap

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika pasein ABK Filipina DRQ masuk ke UGD RSUD Cilacap pada Jumat, 30 April 2021 pukul 17.30 WIB dengan keluhan batuk sesak nafas dan sudah terkonfrimasi positif Covid-19.

Pasien di rawat di RSUD Cilacap. Selanjutnya  pada tanggal 5 Mei, kondisi pasien menurun, dengan kondisi keluhan sesak nafas yang semakin berat, dan saturasi oksigen menurun. Selanjutnya pasien dipindahkan ke ruang pengawasan intensif, di ruang Amarilis.

“Pada tanggal 7 Mei, kondisi semakin memberat, tanda vital mulai tidak stabil, dan muncul tanda-tanda gagal nafas, lalu pasien dipindahkan ke ICU sentral dengan untuk dilakukan perawatan intensif dengan terapi oksigen, menggunakan HFNC (high flow nasal canul),” ujarnya.

Baca Juga: 4000 Pemudik Positif Covid, Jateng 28 Orang, Pemudik Jebol Penyekatan Memasuki Jateng, Daerah Diminta Siaga

Selanjutnya diberikan terapi immunoglobin atau plasma konvalesen, melalui vena. Rencana akan diberikan selama 5 hari. Akan tetapi, pada tanggal 10 Mei, sesak nafas semakin meningkat, dan kadar oksigen menurun sekali.

“Kadar oksigen menurun sekali, sehingga dilakukan tindakan inkubasi atau dipasang incubator, dan dipasang CVC (Central Venous Catheter) agar obat-obatan cepat bereaksi,” ujarnya.

Setelah diberikan penanganan intensif, pasien mengalami henti jantung/cardiac arrest. Selanjutnya dilakukan resusistasi jantung paru atau pompa jantung.

“Namun pasien tidak ada respon, dan pada pukul 02.25 WIb dinyatakan meninggal dunia ole dokter jaga,” katanya.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah