Saat ini dari 14 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif, satu orang meninggal dunia, dan 2 orang telah negatif, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam perawatan di ruang Rajawali RSUD Cilacap.
Dengan diketahuinya mitasi varian baru ini, Satgas penanganan Covid-19 langsung melakukan tracing kepada tenaga kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah yang melakukan penanganan kepada ABK tersebut.
Dari sebanyak 179 tenaga kesehatan dan juga karyawan RSUD Cilacap yang dilakukan tracing secara berkala, diketahui jika ada 32 karyawan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Direktur RSUD Cilacap Moch Ichlas Riyanto mengatakan jika 32 nakes, dimana 3 orang dokter, dan lainnya merupakan perawat, administrasi dan juga bagian pendaftaran RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif.
“Kondisi saat ini ada 32 nakes, dimana 9 masih dirawat, dan sisanya isolasi mandiri,” ujarnya.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi mengatakan jika para nakes ini belum diketahui terpapar varian baru mutasi India. Spesimen swab dari para nakes ini juga sudah dikirimkan ke Balitbangkes RI.
“Klaster RSUD Cilacap ini belum diketahui terpapar varian baru India, untuk PCR belum bisa menentukan varian apa, harus ada tes lanjutan dari Balitbangkes RI, dan menunggu satu atau dua minggu lagi,” katanya.
Nantinya semua yang yang terkonfirmasi positif ini akan dilakukan isolasi terpusat. Pemkab akan menyiapkan ruang isolasi tersendiri bagi penanganan mereka.