Network
PORTAL PURWOKERTO - Tukik atau anak penyu dengan usia beragam dilepaskan di Pantai Sodong Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada Jumat, 23 Juli 2021. Ada sebanyak 62 ekor tukik dari spesies Penyu Lekang yang dilepasliarkan.
Pelepasliaran tukik ini menjadi rilis pertama kali di tahun 2021. Pada tahun 2020 sudah ada sebanyak 142 ekor tukik, dan di tahun 2019 ada sebanyak 32 ekor tukik yang dilepasliarkan.
Koordinator Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan mengatakan jika tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil dari konservasi di Pantai Sodong. Pelepasliaran ini sebagai upaya pelestarian penyu di Indonesia.
Baca Juga: 11 Desa di Dua Kecamatan di Cilacap Tergenang Banjir, Warga Jeruklegi: Terakhir Banjir 10 Tahun Lalu
“Ada 62 ekor penyu yang usianya sudah 9 bulan, dan usia 15 hari,” ujarnya.
Dia mengatakan jika tukik yang dilepasliarkan ini berasal dari telur-telur penyu yang mendarat di sekitar pantai selatan Cilacap, salah satunya di Pantai Sodong.
Setelah menetas dan dilakukan konservasi, maka tukik-tukik tersebut siap melakukan pelepasliaran ke samudera.
“Memang sudah waktunya untuk dirilis, dan memang kita juga jika terlalu lama, menjadi beban buat kelompok, terkait dengan biaya operasional, biaya pakan di PPKM Darurat juga makin memberatkan, sehingga kita rilis,” katanya.
Baca Juga: Penyekatan di Kota Cilacap Bakal Setiap Hari dan Meluas ke Wilayah Kecamatan, Ini Alasannya
Pasalnya biaya perhari untuk biaya pakan sekitar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per hari. Pakan berupa ikan sebanyak 2 kilogram.
Selama ini anggaran operasional didapatkan dari masyarakat yang datang ke Lokasi Eduwisata Konservasi Penyu di Sodong, meski tidak ada tarif resmi. Namun karena adanya PPKM, lokasi ini ditutup sejalan dengan ditutupnya Pantai Sodong.
Anggaran tersebut tidak hanya untuk biaya pakan, tetapi juga untuk biaya pengambilan air laut, dan untuk memberikan sembako kepada nelayan yang telah menemukan telur penyu.
Saat ini juga pihaknya menunggu sekitar 324 telur penyu yang sedang dalam proses penetasan. Jumah tersebut berada pada empat sarang yang ada di lokasi konservasi.***
