Bukannya dapat menggandakan uang, ia malah merenggut nyawa orang banyak. Sebanyak 12 orang menjadi korban dukun pengganda uang tersebut.
Kasus ini terkuak berawal dari laporan seorang anak yang merupakan salah satu korban kekejaman Mbah Slamet. Anak inisial GE melapor ke Polresta Banyumas bahwa ayahnya, PO tidak kembali ke rumahnya.
GE pernah diajak PO ke rumah Mbah Slamet. Namun pada tanggal 23 Maret 2023, PO yang merupakan warga Sukabumi kembali mendatangi Mbah Slamet sendirian. Sesampai di rumah Mbah Slamet, PO mengabari anaknya yang lain, yakni Sal bahwa dirinya sudah berada di rumah Mbah Slamet di Banjarnegara.
Dalam pesan WA kepada anaknya, PO juga mengirimkan lokasi rumah Mbah Slamet dan meminta anaknya untuk lapor ke polisi jika dirinya tidak kunjung pulang.
Semenjak itu PO tidak ada kabar dan tidak pulang ke rumahnya hingga tanggal 24 Maret 2023. Sal yang mendapati ayahnya tidak pulang dan memberitahukan kepada GE yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Banjarnegara.***