PORTAL PURWOKERTO - Apa saja mitos dari Gunung Slamet bikin bulu kuduk berdiri? Simak deretan kisah mistis dari gunung yang berlokasi di 5 Kabupaten di Jawa Tengah. Masyarakat Jawa Tengah tentunya sudah tak asing mendengar mitos Gunung Slamet yang telah lama menjadi "buah bibir" di masyarakat.
Kabar kegempaan Gunung Slamet pada bulan Oktober 2023 ini ditandai dengan peningkatan amplitudo tremor menerus yang diikuti oleh terekamnya Gempa Tremor Harmonik dalam durasi yang panjang.
Sebagaimana dilansir dari situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 km.
Semetara itu, hujan abu juga dapat terjadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.
5 Wilayah Jawa Tengah yang Berbatasan Dengan Gunung Slamet
Gunung Slamet adalah sebuah gunung berapi kerucut tipe A yang berada di Jawa Tengah, Indonesia, dan merupakan gunung tunggal yang terpisah dari pegunungan.
Gunung yang menjadi salah satu gunung favorit para pendaki ini, berbatasan dengan 5 kabupaten, yakni:
1. Kabupaten Brebes,
2. Kabupaten Banyumas,
3. Kabupaten Purbalingga,
4. Kabupaten Tegal,
5. Kabupaten Pemalang.
Mitos Gunung Slamet
1. Jika Gunung Slamet meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah
Nama slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat. Nama ini diberikan karena dipercaya gunung ini tidak pernah meletus besar dan memberi rasa aman bagi warga sekitar.
Latar posisinya yang berada di tengah Pulau Jawa, menurut kepercayaan warga sekitar, bila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian.
2. Pos Samarantau
Bagi para pendaki, pos merupakan tempat yang ditunggu lantaran menjadi salah satu tempat peristirahatan jalur pendakian Gunung Slamet di urutan keempat.
Namun, para pendaki dihimbau untuk tidak mendirikan tenda maupun beristirahat sejenak di pos ini.