Pada bazar yang dihadiri sekitar 50 ribu lebih petani itu, diharapkan petani bisa memperoleh kemudahan baik dari ketersediaan pupuk maupun dari sisi jangkauan harga yang lebih menguntungkan petani. Petani yang hadir juga mendapat kupon untuk memperoleh pupuk bersubsidi.
Salimun, seorang petani asal Karanglewas yang mengunjungi bazar, mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut sangat membantu petani.
"Biasanya sekali masa tanam butuh 1.5 kwintal pupuk dengan harga Rp 120.000 per karung. Setelah memperoleh pupuk bersubsidi, bisa mempercepat untuk menanam," tutur Salimun.
Hingga tanggal 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk non-subsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton. Ketersediaan stok pupuk bersubsidi tersebut telah mencapai 236 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah.***