PORTAL PURWOKERTO - Mengantisipasi munculnya klaster libur panjang akhir Oktober 2020. Pemerintah Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah memperketat perbatasan terutama di delapan jalur keluar masuk Purbalingga.
Petugas kesehatan di Puskesmas juga akan disiagakan di posko pemantau kedatangan para pendatang dari Jakarta, di terminal-terminal besar. Nantinya para pemudik ini juga akan ditandai dengan pemakaian gelang sebagai tanda.
"Kami akan terapkan prosedur pengamanan Lebaran, dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang pemudik dari Jakarta saat libur panjang akhir Oktober," kata Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana, Kamis, 22 Oktober 2020.
Baca Juga: Budaya Cium Tangan Ditiadakan, Santri Belajar Beradaptsi dengan Covid 19
Baca Juga: Penularan Covid-19 di Pesantren, Bagai Memburu Ayam di Kandang
Termasuk pemberian gelang kepada pemudik yang baru datang dari luar kota akan diberlakukan lagi. Untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di Purbalingga.
Sebelumnya Purbalingga statusnya merah karena tingginya angka penularan oleh pemudik, setelah berbagai upaya untuk antisipasi, kini status Purbalingga sebagai zona kuning.
"Saya sudah tegaskan karena waktunya mendesak untuk SOP kita mengadopsi pada kebijakan kemarin pada waktu lebaran. Sepakat untuk pemberian gelang pada para pemudik yang masuk ke Purbalingga dan ada delapan titik pintu masuk Purbalingga," katanya.
Baca Juga: Ngaku Punya Sawah sebagai Jaminan, Ibu Rumah Tangga ini Hutang Rp 20 Juta, Tapi Ternyata Bohong