Baca Juga: Cara Belajar Anak Millennials Yang Berbeda Dari Pendahulunya
Banjir juga menyebabkan ribuan hektar terandam, ketinggian air di sawah bisa mencapai 2 meter. Belum ada laporan korban jiwa, namun yang jelas banyak binatang peliharaan seperti kambing yang mati karena banjir.
"Di Desa Madureja Kecamatan Puring tanggul sungai Telomoyo jebol sepanjang 30 meter sehingga, air masuk ke pemukiman ke rumah warga. Ketinggian antara 30 cm sampai 1 meter masuk kedalam pemukiman. Sebanyak 995 orang lebih dari 6 RT mengungsi ke gedung SD Madureja," katanya.
Sebanyak 170 jiwa warga Desa Krakal juga diungsikan Kantor Balaidesa Krakal. Karena ketinggian air di pemukiman mencapai 1,6 meter. Total jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.175 jiwa.
Baca Juga: Pulau Rinca Ditutup Usai #SaveKomodo Menggema Akibat Foto Komodo Hadang Truk Proyek
Baca Juga: Puluhan Warga di Sidang lalu Didenda, Akibat Masih Tak Pakai Masker
Banjir paling parah terjadi di pemukiman sekitar Sungai Kedungbener, mengakibatkan warga Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen yang meluap.
"Luapan Sungai Kedungbener menyebabkan 11 desa dua kecamatan tergenang," kata Teguh.
Luapan sungai juga menyebabkan tanggul jebol, jembatan terputus, ternak hilang dan mati kolam ikan hingga tambak udang hancur. Belum kerusakan rumah barang elertronik. Selain banjir bencana hydrologi juga menyebakan tanah longsor.***